Penanaman Modal Asing Naik, Bukti Kepercayaan Dunia Ekonomi RI Mulai Pulih

Ilustrasi ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews — Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kepercayaan dunia pada Indonesia kini mulai berangsur normal pascapandemi covid-19.

Hal ini dibuktikan dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I-2021 yang semakin meningkat. Tercatat PMA di kuartal I sebesar USD7,7 miliar (setara Rp111,7 triliun) atau 50,8 persen dari total keseluruhan realisasi investasi hingga Maret 2021 yang sebesar Rp219,7 triliun.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bahlil mengatakan secara tahunan atau year on year (yoy), PMA tumbuh 14 persen dan dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 0,6 persen. Pada kuartal I tahun lalu, realisasi PMA tercatat sebesar USD6,8 miliar atau Rp98 triliun, sedangkan di kuartal IV-2020 sebesar USD7,4 miliar atau Rp107,1 triliun.

“Ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia pada Indonesia dan aktivitas PMA kita mulai normal berjalan. Investor melakukan adaptasi. Sebab sebelumnya orang mengatakan ketika PMA turun, Indonesia enggak dipercaya oleh asing,” kata Bahlil dalam konferensi pers daring, dilansir Medcom, Senin (26/4/2021).

Selain itu, menurut Bahlil, yang lebih menarik yakni karena PMA tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Berdasarkan data BKPM, selain di Jawa seperti Jawa Barat yang sebesar USD1,4 miliar dan DKI Jakarta yang USD1 miliar, PMA juga tersebar di Sulawesi Tengah sebesar USD0,58 miliar, Riau USD0,56 miliar, Sulawesi Tenggara USD0,55 miliar, dan lainnya USD3,5 miliar.

Adapun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat realisasinya sebesar Rp108 triliun atau 49,2 persen dari total realisasi. Dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, realisasi ini turun empat persen, namun dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh empat persen.

Pada kuartal I-2020, PMDN tercatat sebesar Rp112,7 triliun dan kuartal IV-2020 sebesar Rp103,6 triliun. Bahlil menambahkan, PMDN kebanyakan masih berpusat di Jawa.

“Di PMDN lebih memilih pada wilayah yang aman,” pungkas Bahlil.(ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *