Kepala BIN Tewas, Nahra: Saya Pikir Densus 88 Mau Serbu Papua, Lah Malah ke Munarman?

Politisi PAN, Mustofa Nahrawardaya heran karena Densus 88 malah menggerebek Munarman dan Petamburan di saat perintah Jokowi tumpas KKB. /YouTube tvOneNews
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Politisi PAN Mustofa Nahrawardaya atau akrab disapa Nahra mengaitkan tewasnya Kepala BIN Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dengan penangkapan Munarman oleh Densus 88 dua hari setelahnya.

Kepala BIN Papua diketahui tewas usai ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dua hari sebelum Munarman ditangkap Densus 88 di Tangerang Selatan pada Selasa, 27 April 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melihat fenomena tersebut, Nahra mengaku heran dan kaget akhir-akhir ini dengan manuver yang dilakukan Polri.

Usai mendengar kabar bahwa Kepala BIN Papua meninggal, pada awalnya Nahra mengira Polri akan mengirimkan Densus 88 untuk menyerbu Papua.

“Saya sangat kaget akhir-akhir ini, kemarin Kepala BIN Papua meninggal,” kata Nahra seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTumu be tvOneNews, Rabu (28/4/2021).

Ternyata setelah mendengar berita, Nahra mengaku tak habis pikir karena Densus 88 malah menyerbu kediaman Munarman dan Petamburan, bekas markas FPI.

“Lah kok sore tadi malah serbu kediaman Munarman dan Petamburan, saya kaget juga,” ungkapnya.

Munarman diketahui ditangkap atas dugaan keterlibatan aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat konferensi pers.

“Penangkapan terkait dengan dugaan keterlibatan saudara M, dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu,” ucap Ahmad.

Ahmad menyampaikan bahwa tim Densus 88 juga penggeledahan di rumah tersebut.

Selain itu, penggeledahan juga dilakukan di bangunan yang diduga kuat, eks markas FPI terdahulu di kawasan Petamburan, Jakarta.

Tim densus 88 menemukan sejumlah serbuk hingga cairan dalam botol. Diduga, serbuk dan cairan ini merupakan bahan peledak bom.

“Beberapa tabung isinya adalah serbuk yang dimasukkan dalam botol-botol,” ucapnya.

“Yang serbuk tersebut mengandung Nitrap yang sangat tinggi jenis Acetone. Itu akan didalami penyidik,” ucap Ahmad menambahkan.

Sementara cairan bahan peledak yang ditemukan, kata Ahmad, mirip dengan penemuan tim densus 88 beberapa waktu lalu di kawasan Condet, Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat.

“Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, merupakan aston untuk bahan peledak,” ungkapnya.

“Mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu,” lanjutnya.

Beberapa barang yang diduga bahan peledak saat ini masih akan didalami oleh tim penyidik.

Ahmad menyampaikan, saat ini, eks Mantan Sekretaris FPI itu masih dalam proses pemeriksaan di kantor Polda Metro Jaya.(ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *