Sebabkan Kerumunan Pasar, Rocky Gerung Minta Sri Mulyani Ditangkap

Rocky Gerung Ikut Minta Sri Mulyani Ditangkap /Youtube Rocky Gerung Official/
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Pengamat politik Rocky Gerung meminta Menteri Perekonomian Sri Mulyani ditangkap karena dianggap menjadi penyebab membludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang.

Seperti diketahui berdasarkan pada catatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ada sebanyak 100 ribu lebih orang berbelanja di Pasar Tanah Abang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melihat fenomena kerumunan di Pasar Tanah Abang tersebut, Rocky Gerung mengaku sangat miris.

Rocky Gerung menilai fenomena di Pasar Tanah Abang itu berkaitan dengan seruan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.

“Fenomena Tanah Abang itu, mungkin karena mereka ikut memenuhi permintaan ibu Sri Mulyani,” kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip Jakbarnews.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (3/5/2021).

Sebelumnya, Sri Mulyani sempat meminta kepada masyarakat untuk bergegas membeli baju baru untuk lebaran demi mendongkrak perekonomian di tengah pandemi.

“Kan ibu Sri Mulyani bilang cobalah berbondong-bondong beli baju baru,” ujar Rocky Gerung.

Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung meminta kepada pemerintah agar menangkap Sri Mulyani karena telah mengajak masyarakat untuk berkerumun.

Mesti ditangkap

“Jadi ya udah ibu Sri Mulyani mesti ditangkap juga karena menyuruh orang berkerumun itu,” katanya.

Meski demikian, Rocky Gerung mengaku ada yang timpang di tengah masyarakat yang sibuk mempersiapkan lebaran.

“Tapi faktanya kita tidak punya lagi kesempatan untuk mengevaluasi apakah pemerintah serius memberi semacam insentif kepada mereka yang tercecer di dalam upaya memenuhi kebutuhan lebaran,” tambahnya.

Padahal menurut Rocky Gerung, lebaran adalah suatu hal yang menciptakan banyak harapan bagi setiap orang.

“Kita hanya bisa menerangkan ini bahwa lebaran itu selalu menimbulkan harapan,” jelasnya.

Disparitas yang tidak mampu

Mirisnya, ada orang yang bisa memenuhi harapan tersebut, tetapi ada pula yang tidak bisa memenuhinya.

“Ada yang tersiksa menghitung hari dan dia tidak punya apa apa. Ada yang memang punya tabungan dan terlihat bergembira,” kata Rocky Gerung.

Ia mengatakan ada kesenjangan antara ekonomi dan psikologi masyarakat menjelang lebaran.

“Jadi tetap disamping disparitas ekonomi, tetapi ada juga disparitas psikologi antara mereka yang merintih dan mereka yang ceria,” katanya dengan tegas.

Menurutnya, hal itu sangat tidak bagus bagi keadaan bangsa, padahal sebentar lagi mereka akan menikmati hasil ujian berpuasa di bulan Ramadhan.

“Ini tidak bagus bagi bangsa. Dan ini adalah satu kesempatan besar bagi rakyat kita untuk menikmati kebahagiaan bersama setelah melewati ujian puasa,” tuturnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *