Novel Baswedan Dibegal, Refly Harun: Pelemahan KPK Adalah Proyek Yang Harus Disukseskan?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun turut angkat bicara soal isu pelemahan KPK yang tengah hangat diperbincangkan publik. Refly menilai, orang-orang dalam lingkup kekuasaan menganggap pelemahan KPK adalah proyek yang harus disukseskan.

Lewat sebuah video berjudul “Live! Novel dkk Dibegal Soal!! yang diunggah di kanal Youtubenya, Rabu (5/5/2021) Refly menilai ada pihak yang seolah-olah senang dengan usaha pelemahan KPK.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Celakanya para pendukung kekuasaan ini, tiba-tiba entah bagaimana ilhamnya merasa bahwa pelemahan KPK itu seperti proyeknya Jokowi juga yang harus disukseskan, kira-kira begitu,” ujar Refly.

“Sehingga kalau misalnya kita bersedih dengan undang-undang nomor 19 tahun 2019, peng-ASN-an pegawai-pegawai KPK, kemudian KPK yang sudah tak bertaji lagi, para pendukung pemerintahan terkesan malah bertepuk tangan,” ujar Refly.

Menurut Refly, para pendukung kekuasaan berbahagia dengan pelemahan KPK karena memaknainya sebagai deradikalisasi KPK.

“Malah bergembira karena memaknainya sebagai deradikalisasi KPK,” sambung Refly.

Lebih lanjut ia menilai bahwa orang-orang yang gembira dengan pelemahan KPK tak menganggap Novel Baswedan sebagai sosok yang dominan dan berpengaruh di KPK.

“Jadi, orang seperti Novel Baswedan itu tidak dilihat sebagai orang yang selama ini banyak menggarap kasus-kasus besar, mulai dari kasus Joko Susilo, dan juga korupsi-korupsi besar lainnya termasuk ketua MK Akil Mochtar,” ujar Refly Harun.

Refly menyebut bahwa keberadaan Novel Baswedan justru dianggap sebagai arus radikalisme di KPK.

“Tapi dilihatnya sebagai arus radikalisme di KPK, karena mungkin jenggotnya, mungkin karena pembawaannya yang mencirikan kelompok kanan misalnya,” lanjut Refly.

Dengan adanya anggapan itu, Refly Harun menilai bahwa Novel Baswedan tidak dilihat sebagai korban dari mafia korupsi yang menyebabkan Novel hampir kehilangan penglihatan total.

“Akhirnya orang malah tidak berpikir bahwa ia adalah korban dari sebuah mafia korupsi yang sudah membutakan matanya, dan dua-duanya hampir buta,” ujar Refly. (dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *