Baznas Distribusikan Dana Rp 722,4 Miliar

SM/Agus Fathuddin SAMPAIKAN PEMBINAAN: Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Banzas) RI Prof Dr H Noor Achmad MA MA didampingi Ketua Baznas Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi menyampaikan pembinaan dan silaturahmi dengan di Kantor Banzas Jateng Jalan Menteri Soepeno Semarang, kemarin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews  — Dalam konteks menghadapi dampak Covid-19, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Dr H Noor Achmad MA, mengatakan, pihaknya telah menginisiasi tiga program pendistribusian. Yaitu program darurat kesehatan, program darurat sosial ekonomi dan keberlangsungan program yang berjalan.

‘’Untuk ketiga program itu, hingga tahun 2020 lalu, Baznas dan seluruh UPZ setidaknya telah mendistribusikan dana lebih dari Rp 722,4 miliar, dengan total penerima manfaat mencapai 5.604.542 jiwa,’’ katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengatakan hal itu saat menyampaikan pembinaan dan silaturahmi dengan di Kantor Banzas Jateng Jalan Menteri Soepeno Semarang, kemarin. Pembinaan dihadiri Ketua Baznas Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Sekretaris Drs H Moh Ahyani MSi, para Wakil Ketua terdiri Dr H Rozihan, Drs H Zain Yusuf MM, Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan Drs Solikhul Huda dan para karyawan di lingkungan Baznas Jateng.

Menurut Noor Achmad yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, data tersebut sudah dilaporkan secara langsung di hadapan Presiden Joko Widodo saat meluncurkan Gerakan Cinta Zakat belum lama ini.

Dana Baznas sebesar  Rp 115 miliar disalurkan untuk program darurat kesehatan, Rp 455.5 miliar untuk program darurat sosial ekonomi dan Rp 151.7 miliar untuk program yang berjalan, yaitu program yang sudah ada sebelum pandemi virus Korona.

‘’Untuk mendukung dan memperkuat Gerakan Cinta Zakat, Baznas RI telah menerbitkan sebuah buku Gerakan Cinta Zakat untuk penguatan literasi zakat ini,’’ tegas Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim Semarang itu. Dia melaporkan bahwa Baznas telah bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank syariah terbesar yang memiliki jaringan di seluruh pelosok Nusantara dan memiliki layanan secara digital yang mumpuni.

‘’Baznas merupakan lembaga penuh amanah dimana menyalurkan zakat dari muzzaki ke mustahik untuk menyucikan diri atau harta. Para amil menjadi jembatan yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami memaknai bahwa amilin-amilat itu termasuk pemerintah adalah rasul-rasul kecil yang diperintahkan oleh Allah untuk menfasilitasi mengambil harta Allah yang dititipkan kepada muzakki untuk diberikan kepada mustahik,’’ katanya.

Menurutnya ada empat komponen ekosistem zakat, yaitu harta zakat yang merupakan milik Allah, muzakki, mustahik dan amil. ‘’Oleh sebab itu, ekosistem zakat ini jangan sampai rusak ekosistem zakat tidak berjalan baik apabila ada ekosistem yang rusak, misal ada amil, mustahik atau muzaki yang tidak baik tentu saja ini akan menghambat ekosistem lain,’’ katanya.

 

Gerakan Cinta Zakat

Menurut Noor Achmad,  gerakan cinta zakat telah diikuti oleh seluruh Baznas daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se – Indonesia. ‘’Gerakan cinta zakat nantinya akan ada Perpresnya bagi ASN dan Keppres tentang zakat untuk ASN tersebut wajib menunaikan zakat melalui lembaga yang sudah memiliki wewenang, sah dan legal,’’ katanya.

Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji mengatakan, sebagai amil harus jujur dan tranparan serta profesional. ‘’Zakat saat ini telah dianggap mampu sebagai solusi,’’ tegasnya. Menurut Kiai Darodji, penerimaan zakat dari ASN Pemprov Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2020 mencapai nilai Rp 55 miliar. “Nilai ini, belum termasuk dari Baznas kabupaten dan kota yang totalnya mencapai Rp 400 miliar,” katanya.

Kiai Darodji yang juga Ketua Umum MUI Jawa Tengah itu merasa optimistis “Gerakan Cinta Zakat” akan menghasilkan banyak manfaat terutama pada pengentasan kemiskinan. “Gerakan Cinta Zakat program yang sangat luar biasa, hanya saja banyak masyarakat belum paham, belum tahu. Maka perlu diangkat terus menerus,” katanya.

Di Jateng, lanjut Kiai Darodji, sudah lama mengajak para ASN untuk berzakat melalui Baznas Jateng. Meski awalnya sempat muncul pro kontra, tapi sekarang sudah tersistematisasi dengan pemotongan langsung pendapatan mereka. Dengan cara ini menjadi spirit bersama untuk mencintai gerakan cinta zakat yang memiliki banyak manfaatnya dan cara eksekusi cepat dari Baznas membuat penyelesaian persoalan bisa lebih cepat.(Ingeu/B13-)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *