Perajin Tahu-Tempe Ancam Mogok Produksi, DPR Desak Pemerintah Segera Tentukan Harga Kedelai Impor

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Seiring melambungnya harga kedelai yang mencekik para produsen tahu tempe. Anggota Komisi IV DPR RI Azikin Solthan meminta Pemerintah segera menetapkan harga impor kedelai.

Penetapan harga impor kedelai ini diperlukan untuk memberikan kepastian kepada para produsen agar bisa kembali berproduksi tahu tempe sehingga tidak hilang kembali di pasaran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pemerintah harus segera menentukan harga impor kedelai, agar hal ini tidak lagi jadi pemainan para importir mencoba memanfaatkan situasi dan kondisi seperti saat ini,” kata Azikin dalam keterangannya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat.com, Sabtu (29/5/2021).

Tentukan harga dasar tertinggi

Azikin mengatakan, situasi seperti sekarang pemerintah harus bisa memahami para produsen yang terkenda dampak kalau sampai tidak ada penetapan harga kedelai.

Oleh sebab itu, Azikin segera menyarankan harga dasar tertinggi kedelai impor. Terlebih kata dia, saat ini kedelai dalam negeri belum mencukupi.

“Kasihan kita punya ekonomi masyarakat kelas bawah, kalau kedelai ini terus menerus dimainkan oleh pihak importir maka dapat uang ini adalah orang-orang besar kasihan masyarakat kecil itu,” tutur dia.

“Jadi mau kedelai impor ataupun dalam negeri harus ada dasar harga tinggi sehingga bisa terkendali dan produsen tahu dan tempe dapat segera terbantu dan tidak bisa kita biarkan negara harus hadir,” tuturnya.

Sejak sebelum puasa

Sebelumnya, Salah seorang perajin tahu Cibuntu, Deden (46), menyebutkan kalau saat ini harga kedelai telah mencapai Rp10.700-Rp12.000 per kilogram. Padahal, harga normalnya Rp6.800-Rp7.000 per kilogram.

Fenomena kenaikan harga kedelai ini sudah terjadi sejak sebelum bulan puasa.

Deden mengaku melakukan berbagai upaya agar tidak sampai menaikkan harga jual tahu produksinya, mulai dari mengecilkan ukuran tahu hingga menjual tahu secara terbatas.

Dari bulan puasa sampai Lebaran, malahan sampai hari ini harganya terus naik. Kalau begini terus, kami yang bingung. Mau jual berapa ke konsumen?” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Deden mengaku akan ikut aksi mogok berproduksi dan berjualan ini seperti teman-temannya.

Harapannya, melalui aksi mogok ini pemerintah segera mencari solusi agar kondisi mahalnya kedelai dapat secepatnya diatasi.

“Insya Allah, saya ikut kaksi mogok nanti,” ujarnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *