Menag Revitalisasi 5.945 KUA Se-Indonesia

Menag Yaqut Cholil Qoumas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Banjarnegara, Hajinews.id,- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mencanangkan revitalisasi 5.945 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se-Indonesia di KUA Kecamatan Banjarnegara, Sabtu Malam (29/5). Pencanangan revitalisasi yang digarap oleh Alissa Wahid, putri KH Abdurrahman Wahid dipandu oleh duet budayawan Ngatawi Al-Zastrow dan penyiar Radio Dais 107,9 FM Eva Winata. Dimeriahkan dengan tayangan perjalanan sejarah KUA oleh pelukis pasir Fauzan Ja’far.
Menag dan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga menjadi saksi upacara pernikahan pasangan Jafar Priyono dan Anisa Nuraini yang dilaksanakan di balai nikah KUA Kecamatan Banjarnegara. Pasangan berbahagia tersebut sekaligus juga mendapatkan kartu nikah digital. Upacara dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Sekjen Kemenag Prof Dr H Nizar dan Dirjen Bimas Islam Prof Dr Kamaruddin Amin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara Agus Suryo Suripto. Sedang para kepala kanwil kementerian agama dan kepala KUA se-Indonesia mengikuti upacara secara virtual.
Dalam pidatonya Gus Yaqut mengatakan, dengan revitalisasi itu, maka ke depan KUA akan memiliki layanan keagamaan yang lebih mudah, kredibel dan transparan. ‘’Pada 2021 ini, total ada 100 KUA Kecamatan yang menjadi target revitalisasi. Untuk proyek percontohan (role model), tahun ini ada enam KUA yang direvitalisasi. Yakni KUA Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara (Jawa Tengah); KUA Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat); KUA Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul (Daerah Istimewa Yogyakarta); KUA Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur), KUA Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah (Lampung); dan KUA Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar (Sulawesi Selatan),’’ kata putra KH Cholil Bisri Rembang itu.
Menurut Menag, revitalisasi akan dilanjutkan pada 2022 target 1.000 KUA hingga diharapkan tuntas seluruhnya pada 2024 mendatang. “KUA harus menjadi pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel dan moderat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama. Setiap pelayanan KUA harus berpegang pada prinsip moderat, inklusif, mudah, handal, kredibel, dan transparan,” tegas Menag.
 
Urusan Asmara
KUA Kecamatan tidak hanya mengurusi pernikahan atau kantor urusan asmara, revitalisasi KUA saat ini sangat penting dilakukan karena layanan paling terdepan Kementerian Agama ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Atas dasar ini, Menag akhirnya menetapkan Revitalisasi KUA sebagai salah satu dari tujuh kebijakan prioritas Kementerian Agama. Peningkatan layanan antara lain dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga layanan di KUA makin mudah diakses masyarakat.
Menag mengatakan, revitalisasi KUA juga merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pelayanan publik yang nyata, sehingga kehadiran negara dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Karenanya, KUA yang direvitalisasi akan memberikan pelayanan prima di semua bidang layanan keagamaan publik.
“Saya menginginkan KUA tidak lagi dikenal sebagai kantor yang hanya melayani urusan pernikahan, tapi juga pelayanan semua aspek kehidupan keagamaan masyarakat. Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 disebutkan ada 9 tugas dan fungsi dari KUA, dan bila kita baca lebih jernih 6 dari 9 tugas dan fungsi KUA adalah pelayanan,” terang Menag Yaqut.
Secara spesifik, Menag Yaqut memaparkan, ada empat tujuan strategis Revitalisasi KUA, yakni peningkatan kualitas kehidupan umat beragama, penguatan peran KUA dalam mengelola kehidupan keberagamaan, penguatan program dan layanan keagamaan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan KUA sebagai pusat layanan keagamaan.
“Revitalisasi KUA bukan hanya perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana, tapi juga semua aspek terkait pelayanan, mulai dari jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, standar pelayanan, dan juga sumber daya manusia. Saya tidak ingin KUA hanya sekadar megah dan bagus gedungnya. Budaya melayani harus tercermin di setiap insan yang ada di KUA,” kata Menag.
Pencanangan enam KUA Model Revitalisasi dipusatkan di KUA Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pencanangan disiarkan secara hibrid di 5 KUA model lainnya.
Menurut Menag, sejarah panjang kepenghuluan di Indonesia ternyata sudah ada sebelum Indonesia Merdeka. Tercatat dalam sejarah, kepenghuluan sudah ada pada zaman Kerajaan Mataram, sebagai bukti sejarah dengan salah satunya penghulu yang tercatat adalah KH Hasyim Asy’ari. Seriring perjalanannya kepenghuluan kini di bawah naungan Kementerian Agama, KUA sebagai corong dari Kementerian Agama RI tidak hanya melayani urusan pernihakan saja, melainkan memiliki 7 program utama, yang salah satunya adalah urusan pernikahan. Dengan adanya pencanangan revitalisasi itu Gus Yaqut juga berharap ada peningkatan juga dari para penghulu dan penyuluh agama, tercatat lebih dari 80 ribu lebih penghulu dan 50 ribu penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya target upgrading kepada penghulu dan penyuluh agama, Gus Yaqut juga berharap adanya peningkatan gaji kepada mereka, mengingat kondisi alam Indonesia ini beraneka ragam, dan berbagai medan.
Gus Menteri Yaqut juga berharap KUA ke depan bisa sebagai wadah dari semua agama, baik secara tatap muka maupun online dari semua Bimas di Kementerian Agama.(Agus)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *