Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews.id,- Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Aceh, Dr. H. Bustomi Usman mengusulkan agar Muktamar IPHI di Surabaya pada 24-25 Juli 2021 memperkuat program dakwah perbatasan. Dalam prakteknya bisa dilakukan kolaborasi dengan lembaga lain yang memiliki misi yang sama.
“Fakta di lapangan, terutama di daerah Aceh yang berbatasan dengan Sumatera Utara, seperti di Tamiang dan Singkil, masih dijumpai masjid atau mushalla yang jamaahnya cuma satu, imam satu. Saya kira ini masalah kita bersama agar ada program dai perbatasan untuk membimbing umat Islam mencintai agamanya sehingga jamaah masjid dan mushalla makin semarak,” kata H. Bustomi Usman.
Usulan lain yang ia kemukakan adalah ihwal kepemimpinan yang melibatkan pejabat sebagai pembina dalam kepengurusan IPHI di daerah. Bustomi mengusulkan agar pembina IPHI tidak perlu disebut nama, jadi cukup misalnya dengan menyebut Gubernur, Bupati, Kepala Kanwil Kementerian Agama, atau lainnya.
“Cara ini akan menyelamatkan IPHI dari kesulitan administratif, jika sewaktu-waktu pejabat yang disebut namanya itu dimutasi atau habis masa jabatannya. Jadi pejabat di daerah itu sebaiknya sebagai pembina adalah ex officio. Dan ini perlu ditegaskan dalam pedoman organisasi,” katanya.
Usulan lainnya adalah AD/ART atau pedoman organisasi jangan membatasi personalia pengurus misalnya Wakil Ketua hanya 3, melainkan sesuai dengan kebutuhan dengan sebanyak-banyaknya 7 orang. Wakil Sekretaris bisa lima orang dan Bendahara bisa 3 orang.
Muktamar IPHI akan digelar di Surabaya pada 24-25 Juli 2021. Sejumlah persiapan telah dilalkukan. Beberapa Pengurus Wilayah dan Daerah telah siap, tinggal menunggu keputusan berapa orang yang dapat mewakili Muktamar mengingat situasinya masih pandemi covid-19. (fur).
