Keajaiban Sedekah! Prajurit TNI AD Berangkatkan Ibunda Haji usai Berikan Honor ke Anak Yatim

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id- Lahir dari keluarga pas-pasan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, tak pernah membuat Susilo menyerah. Justru semangatnya terus terpacu agar masa depan cerah. Tak main-main, Susilo kini telah menjadi perwira tinggi dengan satu bintang emas di pundaknya alias brigadir jenderal (brigjen) yang menjabat Asops Kaskostrad.

Soal perjalanan hidup terbilang berat. Apalagi sebagai anak pertama, dia merasa bertanggung jawab untuk membantu orangtua. Tak mengherankan semasa SMA dia beberapa kali mencari uang untuk menambah penghasilan di rumah. Susilo ikut temannya mencuci truk di daerah Binangun, Lasem.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lulus SMA, teman sebangkunya mengajak dia masuk Akabri (kini Akademi Militer). Lucunya, ketika itu dia mengetahui apa itu Akabri.

“Saya tidak tahu Akabri, yang saya tahu Marinir,” kata Susilo dalam tayangan Youtube TNI AD, dikutip Minggu (20/6/2021).

Susilo merupakan potret tentara yang sangat mencintai dan menghormati ibunya. Atas kecintaannya pada orangtua, suatu ketika dia bertekad untuk memberangkatkan Ibunda pergi haji. Ada pengalaman tersendiri bagaimana doa dan tekadnya itu terkabul.

“Pada 2016 saya menjadi Dandim di Kodam IV Diponegoro (Dandim 0721/Blora). Saya mendapat undangan untuk ceramah wawasan kebangsaan pada siswa sekolah,” kata Susilo.

Dalam setiap kegiatan seperti itu, salah satu kebiasannya yaitu menanyakan siapa di antara siswa yang merupakan anak yatim. Saat itu ada 30 orang mengangkat tangan.

“Terus (saya tanya lagi), siapa yang ditinggal ibunya setelah lahir, angkat tangan. Ada satu orang, tinggal satu orang ini,” kata dia.

Siswa itu menceritakan ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal saat dirinya masih di kandungan. Sejak itu dia dirawat oleh neneknya.

Pada siswa tersebut, Susilo lantas menanyakan apa keinginannya untuk dapat membahagiakan sang nenek. Bocah itu menceritakan selama ini neneknya berjualan. Seandainya mendapat rezeki, dia berkeinginan menjadikan uang itu sebagai tambahan modal bagi neneknya. Mendengar cerita itu Susilo pun tersentuh. Dia kembali mengajak berdialog.

“Adik punya keinginan, saya juga punya keinginan. Hari ini adik ingin membantu neneknya, memberikan modal untuk jualan. Saya juga, saya ingin bagaimana memberangkatkan ibu saya pergi haji,” kata Susilo.

Mantan Wadan Yonif 410/Alugoro itu kemudian berbicara dengan pihak sekolah. Dalam kegiatan seperti itu lazimnya tamu yang diundang mendapat honorarium. Begitu pula Susilo.
Namun dia tidak mau menerima honor tersebut. Dia memberitahukan kepada pihak sekolah bayaran mengajar akan diserahkan kepada siswa yatim piatu tersebut.

“Kita sama-sama doain ya dik.. Saya minta bantuan (doakan) ibu saya dapat berangkat haji. Ini ada sedikit modal untuk nenek,” kata Susilo, seraya menyerahkan honor seusai acara.

Dalam perjalanan pulang dari mengajar, sekitar pukul 11.15 dirinya mendapat telepon dari Disbintalad. Sang penelpon ternyata memberikan kabar gembira.

“Bang, ini ada kursi kosong. Bulan depan ibu Abang dapat berangkat haji,” kata Susilo menirukan anggota Disbintalad yang menelponnya.

Mata Susilo pun berkaca-kaca. “Ya Allah…,” ucapnya. “Apakah ini jawaban yang sudah diberikan oleh Allah,” kata dia.
Dalam video tersebut Susilo berpesan kepada siapa pun untuk menghormati orangtua. Restu orangtua akan menjadi penentu jalan hidup anaknya.

“Jadikanlah orang tuamu raja maka kau akan jadi raja. Tapi kau jadikan orang tuamu pembantu maka kau akan jadi pembantu,” ucap mantan Komandan Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *