Daftar Donatur Palestina
Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005)
Hajinews.id – Jakarta, Jatim, Jateng, hampir rata seluruh pulau Jawa mengalami peningkatan drastis orang yang terinfeksi Covid19. Disaat yang sama vaksinasi dilakukan dengan kenyataan bahwa vaksin buatan Komunis Tiongkok itu sama sekali tidak ampuh mengatasi virus yang variannya makin “sakti” mengalahkan vaksin Komunis Tiongkok.
Seribu trilliun lebih telah dihabiskan selama setahun lebih masa tanggap darurat pandemi covid19. Hasilnya? Tambah lagi ribuan trilliun pun gak akan ada perubahan berarti jika pola penanganan masih tetap sama.
Lalu bagaimana, apa yang dilakukan negara-negara yang sukses mengatasi pandemi ini?
Lockdown ini protokol baku. Sambil lockdown diberlakukan disaat yang sama tracking digencarkan. Orang yang ditemukan terinfeksi di isolasi 14 hari, hingga dinyatakan pulih. Kota-kota yang dinyatakan bebas covid, di buka dengan ketentuan pengawasan terhadap lalu lintas perbatasannya tetap diperketat. Hanya warga dalam kota itu yang boleh bebas lalu lalang di kota tersebut. Seluruh pendatang wajib karantina 14 hari jika mau masuk suatu kota. Jika kota yang bertetangga dinyatakan telah bebas covid, zona hijau diperluas, hingga seluruh kota dinyatakan bebas. Butuh berapa lama ? Gak lama-lama 2-3 bulan saja insya Allah bebas sudah seluruhnya. Mau bebas atau mau tetap menderita bertahun-tahun entah sampai kapan ? Ini hanya soal pilihan.
Mau cepat mengatasi ya Lockdown. Mau lama seperti pengalaman setahun lebih ini, ya biarin saja begitu. Selamat menikmati, sampai kematian menjemput.
Tapi kalau anda peduli keluarga anda, kolega anda, generasi bangsa, lakukanlah kebijakan yang tepat. Bukan dengan memberikan suntikan mematikan berupa vaksin Komunis Tiongkok, tapi Lockdown.!!!
