87 Persen Penduduk Beragama Islam, OJK Sebut RI Harus Jadi Pusat Keuangan Syariah

Sebanyak 87 Persen Beragama Islam, OJK Sebut RI Harus Jadi Pusat Keuangan Syariah. (Foto: MNC Media)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, pasar Indonesia selalu menjadi demikian menarik untuk mengembangkan berbagai sektor industri. Tak terkecuali sektor industri keuangan syariah.

Saat ini sedikitnya 230 juta penduduk, atau sekitar 87 persen dari total populasi di Indonesia merupakan pemeluk agama Islam. Dengan jumlah tersebut, pasar domestik Indonesia sudah seharusnya menjadi ‘rumah’ bagi pengembangan sektor industri keuangan syariah Tanah Air.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dan tidak hanya lewat pendekatan agama, secara tradisi dan budaya lokal yang telah turun-temurun diajarkan sebagai local wisdom di tengah-tengah masyarakat Indonesia juga tidak sedikit yang sesuai dan sejalan dengan prinsip-prinsip keuangan syariah,” ujar Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tirta Segara, dalam sambutannya pada diskusi Milenial Syariah Festival 2021, dikutip idxchannel, Senin (28/6/2021).

Tirta menyebut ada beberapa kesepakatan kerja sama di bidang pertanian dan juga peternakan yang banyak diterapkan dalam budaya masyarakat Indonesia yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Kesepakatan tersebut dibangun atas dasar sistem bagi hasil yang adil dan saling menguntungkan bagi kedua pihak.

“Masyarakat kita mengenal istilah maro, yaitu bagi hasil di mana masing-masing pihak mendapatkan separuh bagian. Ada juga istilah mertelu yang tidak hanya dikenal di Jawa, namun juga di Sumatera Utara, Bali, Nusa Tenggara dan beberapa daerah lain, di mana baik keuntungan ataupun kerugian dibagi tiga, atau pihak pengelola mendapatkan hak sepertiga dari yang didapat,” tutur Tirta.

Dengan banyaknya kearifan lokal (local wisdom) yang sejalan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, menurutnya seharusnya tidak ada alasan lagi bagi Indonesia untuk tidak bertumbuh dan berkembang menjadi pusat perekonomian sekaligus keuangan syariah dunia.

Dia menambahkan, kenyataan ini harus disadari betul oleh para pelaku industri keuangan syariah nasional agar tidak kehilangan semangat dan terus terpacu untuk berkembang lebih maksimal lagi.

“Selain pendekatan agama dan juga budaya tadi, industri syariah kita juga telah ditopang oleh kuatnya jaringan industri keuangan yang telah tersebar ke seluruh pelosok Tanah Air. Dengan semua data dan fakta tersebut, maka pada dasarnya potensi industri keuangan syariah kita demikian besar. Tinggal kemudian seberapa mampu kita semua memaksimalkannya,” tandasnya. (dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *