Viral! Situasi Pasien Covid-19 Antre di Tenda-tenda Diduga RSUD Moewardi Solo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Beredar video situasi diduga RSUD Moewardi Solo, di mana pasien-pasien Covid-19 antre di tenda-tenda darurat yang penuh.

Dalam narasi video tersebut, disebutkan bahwa kondisi saat itu sangat mengkhawatirkan, tenda-tenda yang disediakan penuh serta membutuhkan oksigen, apa lagi di bagian dalam. Tampak juga ia sedang mengingatkan masyarakat untuk tidak berlagak dan diam di rumah saja.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ane melaporkan langsung. Ente lihat ini. Ente lihat seperti ini. Masih mau ente! Ente masih yahaanu (belagu-red), masih yahaanu mau di rumah, ndak mau di rumah saja. Tidak keluar ente masih yahaanu. Ini semua pasiennya Covid. SEMUANYA! Ini masih yang di luar. Ini masih yang di luar, yang di dalem jauh lebih banyak. Ini di luar baru yang di bangsal kayak gini. Ini semua covid, semua covid dan semuanya butuh oksigen,” kata seseorang dalam video yang belum diketahui identitasnya.

Sementara lansir dari kompas.com, pada Senin 28 Juni 2021, Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi membenarkan, sempat terjadi antrean pasien sehingga mereka harus menunggu di tenda darurat yang disediakan depan rumah sakit.

Namun, kata dia, antrean pasien tersebut sudah dapat ditangani setelah rumah sakit menambah ruang perawatan.

“Sekarang sudah tidak (ada antrean). Karena mereka kan mengantre sehingga kita sediakan tenda. Sementara kita mengatur di dalam untuk penambahan bad,” kata Cahyono saat dihubungi wartawan, Senin.

Cahyono mengatakan, pihaknya menambah sebanyak 80 tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.

Penambahan tempat tidur dilakukan karena sekitar 90 persen dari jumlah kapasitas 320 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang tersedia sudah terpakai.

“Saya tambah menjadi 400 tempat tidur di Bangsal Tulip Baru,” kata dia.

Cahyono mengaku telah mendapatkan bantuan berupa satu tenda antrean pasien dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Sehingga, tenda antrean pasien yang terpasang di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ada tiga unit.

“Sekarang ada tiga tenda terpasang. Satu tenda bisa menampung 10-15 orang pasien,” ungkap dia.

Dikatakan Cahyono, tenda tersebut sebagai pemeriksaan awal atau screening bagi pasien sebelum mereka dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Sebab, kapasitas UGD rumah sakit hanya 20 tempat tidur.

“Sebelum masuk ke dalam (UGD) kita periksa dulu. Sehingga pasien datang ke tenda dulu. Setelah diperiksa baru dibawa masuk,” tutur dia.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *