Angka Kematian Karena Covid Mencapai Setengah Juta Orang, Rakyat Brasil Turun ke Jalan Tuntut Bolsonaro Mundur

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews, Rio De Janeiro — Pengunjuk rasa antipemerintah turun ke jalan di kota-kota Brasil. Aksi ini digelar saat kasus kematian akibat Covid-19 di negara Amerika Latin itu mencapai 500 ribu orang.

Kritikus menilai tingginya kasus kematian di Brasil diakibatkan karena Presiden Jair Bolsonaro meremehkan pandemi. Pada Sabtu (19/6), ribuan orang berkumpul di pusat Ibu Kota Rio de Janeiro. Banyak di antara demonstran mengibarkan bendera bertuliskan ‘Bolsonaro mundur. Pemerintah kelaparan dan pengangguran’.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Brasil mengalami kemunduran besar, negara ini dulu negara percontohan vaksinasi di dunia, institusi kami dikenal tapi kami berada di situasi yang menyedihkan,” kata mahasiswi yang turut turun ke jalan Isabella Gouljor seperti dikutip dari New York Post, Ahad (20/6).

Pengunjuk rasa lain mengibarkan spanduk bertuliskan “500 kematian, ini salah dia”, merujuk ke Bolsonaro. Aksi serupa juga digelar di 22 dari 26 negara bagian di Brasil serta Distrik Federal, Brasilia.

Seorang demonstran memegang papan bertuliskan dalam bahasa Portugis yang bertuliskan 250 ribu tewas di Brasil, Vaccine Now, saat melakukan protes terhadap tanggapan pemerintah dalam memerangi Covid-19 dan menuntut pemakzulan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Brasilia, Brasil, Sabtu, 21 Februari 2021. – (AP/Eraldo Peres)

Unjuk rasa ini dipromosikan partai-partai sayap kiri yang mendorong turunnya angka dukungan terhadap Bolsonaro. Hal itu membahayakan posisi presiden pada pemilihan tahun depan.

“Mundur Bolsonaro, pelaku genosida,” teriak pengunjuk rasa di Rio.

Beberapa di antara pengunjuk rasa mengenakan kaus atau masker dengan gambar mantan presiden dari sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva yang unggul dari Bolsonaro di sejumlah jajak pendapat. Pengunjuk rasa di Sao Paulo menerbangkan balon warna merah untuk korban virus corona.

Dalam satu pekan terakhir, lebih banyak pendukung Bolsonaro yang turun ke jalan. Sebagian karena mendukungnya untuk menolak menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat dan memprotes karantina wilayah yang merugikan pengusaha.

Kritikus mengatakan, pesan-pesan Bolsonaro, seperti promosi obat-obatan tak terbukti, semacam hydroxychloroquine, turut berkontribusi mendorong lonjakan angka kematian akibat Covid-19. Program vaksinasi juga berjalan lamban, baru 11 persen lebih warganya yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *