Memakai Metoda Saintifik, Anies: Penanganan Pandemi Covid-19 di Jakarta Bisa Menjadi Referensi Kota Lain di Dunia

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta sejak awal menggunakan pendekatan saintifik dari para ilmuwan di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi Covid-19 di ibu kota.

Untuk itulah Anies mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada banyak pihak yang terlibat, termasuk FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kami di DKI Jakarta sejak awal masa pandemi ini mempercayakan arah kebijakan pada pendekatan saintifik dan ilmuwan di bidangnya,” kata Anies dalam konferensi pers Diseminasi Hasil Survei Serologi Covid-19 secara daring, Sabtu (10/7).

Anies mengaku menggunakan rujukan data-data serta merujuk pendekatan ilmiah, dan transparansi dalam penanganan pandemi.

Karena itulah, Anies mengatakan, dalam setiap aspek kebijakan selalu berkonsultasi, bertukar pikiran dengan para ahli.

“Izinkan saya menyampaikan terima kasih pada tim FKM UI yang telah dalam perjalanan satu setengah tahun ini mendampingi, memberikan guidance dalam melakukan navigasi menghadapi pandemi Covid-19 ini,” kata Anies.

“Karena kami percaya situasi ini tidak selesai dalam hitungan minggu, karena itu untuk bisa berjalan bersama, rakyat harus percaya pemerintah dan pemerintah harus bisa dipercaya. Caranya dengan menyampaikan apa adanya dan menyampaikan dengan dasar bukti yang menggunakan metode ilmiah,” tambahnya.

Selain itu, menurut Anies, penanganan dan perkembangan pandemi Covid-19 di Jakarta dapat menjadi referensi bagi daerah lain bahkan bagi kota-kota lain di dunia.

Pemprov DKI Jakarta sendiri akan mendukung penuh berbagai metode ilmiah, termasuk penelitian, survei dan pengambilan data di tingkat mikro.

“Kami mendukung all out survei uji klinis, penelitian dan apapun yg berkaitan dengan Covid-19 di DKI Jakarta. Bahkan, kita sampai mengerahkan jajaran di wilayah untuk ikut ambil data,” kata Anies.

Anies mengungkapkan beberapa penelitian tentang Covid-19 di Jakarta sudah masuk dalam jurnal internasional dan ikut jadi feedback negara lain.

“Mengapa dilakukan? Jakarta tidak boleh jadi pemain lokal, Jakarta harus jadi pemberi arah internasional,” kata Anies.

Anies menekankan Jakarta merupakan kota megapolitan terbesar di belahan selatan dunia dan kota ini memiliki pengalaman yang cukup untuk jadi pelajaran dunia internasional.

“Sehingga, kita ada di tataran global bukan semata-mata untuk menyerap info, tapi sebaliknya kita memberikan info, memberikan pengalaman dan bisa jadi rujukan,” demikian Anies. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar