Pengakuan Yang Diralat Sendiri, Pejabat China Akui Vaksin Buatan Lokal Tidak Memberikan Tingkat Perlindungan Tinggi

Ilustrasi vaksin Sinovac./ /PMJ News
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, pada hari Sabtu (10/04) mengatakan dalam jumpa pers bahwa vaksin yang ada saat ini “tidak memberi tingkat perlindungan yang sangat tinggi”.

Dia menyarankan agar China mempertimbangkan untuk mencampurkan bermacam-macam vaksin Covid-19, sebagai cara untuk meningkatkan kemanjuran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gao menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk “mengoptimalkan” proses vaksinasi dapat meliputi perubahan jumlah dosis dan lamanya jeda antar dosis. Dia juga menyarankan kombinasi berbagai jenis vaksin untuk proses imunisasi.

Namun dia belakangan menarik kembali komentarnya, mengatakan kepada media pemerintah Global Times bahwa “tingkat perlindungan semua vaksin di dunia kadang-kadang tinggi, dan kadang-kadang rendah”.

“Bagaimana meningkatkan kemanjurannya adalah pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia,” katanya pada surat kabar tersebut.

Seberapa efektifkah vaksin buatan China?
Karena tidak banyak data yang dirilis secara internasional, keefektifan berbagai vaksin China sudah lama tidak diketahui secara pasti.

Vaksin Sinovac, misalnya, terbukti hanya 50,4% efektif dalam uji coba di Brasil, hampir tidak melebihi ambang batas 50% yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan regulasi menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, hasil sementara dari uji coba tahap akhir di Turki dan Indonesia, menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Sinovac antara 91% dan 65%.

Vaksin buatan negara Barat seperti BioNTech / Pfizer, Moderna, atau AstraZeneca semuanya memiliki tingkat efikasi sekitar 90% atau lebih tinggi.

Vaksin China sangat berbeda dari beberapa vaksin lain, terutama yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna.

Dikembangkan dengan cara yang lebih tradisional, vaksin buatan China umumnya disebut inactivated vaccine. Ini berarti mereka dibuat menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh pada virus tanpa menyebabkan respons penyakit yang serius.

Sedangkan vaksin BioNtech / Pfizer dan Moderna adalah vaksin mRNA. Ini berarti bagian dari kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh, yang melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons virus aslinya.

Satu keuntungan dari vaksin buatan China adalah ia dapat disimpan di dalam lemari es biasa pada suhu 2-8 derajat Celcius. Sementara vaksin Moderna perlu disimpan pada suhu -20C dan vaksin Pfizer pada -70C. (dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *