Masih Ada Kiai Tidak Percaya Covid-19, Kiai Said Aqil Minta Dibantu Menyadarkannya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews – Dalam kondisi pandemi seperti ini, masih ada kiai yang tidak percaya adanya virus COVID-19. Selain tak percaya Corona, juga berprasangka buruk terhadap vaksinasi.

“Tolong saya minta dibantu sama PKB, bagaimana menyadarkan kiai. Karena ada beberapa kiai, yang masih tidak percaya dengan adanya COVID-19,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj dalam peringatan hari lahir PKB yang disiarkan di akun YouTube DPP PKB, Jumat (27/3).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Said khawatir ada anggapan NU tak realistis. “Masih tidak percaya dengan vaksin, suuzan bahwa vaksin itu merupakan pembantaian massal. Ini akibatnya akan sangat salah nanti. Akibatnya sangat parah nanti,” imbuhnya.

Menurutnya hal itu harus segera diluruskan. Sebab, jangan sampai ada yang memahami NU tidak rasional. “Atau bahkan malah lebih umum lagi Islam tidak rasional, Islam bertentangan dengan ilmu pengetahuan, Islam tidak realistis, NU tidak realistis, NU berpikir sangat kuno, dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Kalau seperti itu kan nanti bahaya,” tegasnya.

Karenanya, lanjut Kiai Said, NU takkan berhenti mengingatkan soal bahaya virus Corona. Di sisi lain, Said Aqil mendorong agar vaksinasi segera dituntaskan.

“Sudah dua tahun ini saya tidak berhenti-hentinya menyadarkan warga NU bahayanya virus COVID-19. Virus itu ada, dan sangat bahaya. Ayo sukseskan vaksinasi. Tapi, masih ada kiai, bukan kiai kecil lagi, yang masih nggak percaya COVID-19. Saya juga minta tolong PKB juga harus menyadarkan ini bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara vaksinasi untuk masyarakat Indonesia hingga kini masih terus berjalan. Hingga, Jumat (23/7), baru 17.154.145 orang sudah divaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap alias dua kali suntikan.

Sementara sebanyak 43.717.254 orang telah menjalani vaksinasi dosis pertama. Target sasaran vaksinasi COVID-19 adalah 208.265.720 orang.

Para penerima vaksin COVID-19 di antaranya meliputi tenaga kesehatan, pegawai pemerintah, pejabat negara, para lanjut usia (lansia), petugas layanan publik, wartawan, karyawan, tokoh agama, guru/dosen, dan pedagang pasar.

Setelah divaksinasi COVID-19, masyarakat diminta untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.

Protokol kesehatan itu mencakup memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Seperti diketahui, kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 49.071 orang. Sehingga totalnya mencapai 3.082.410 orang hingga Jumat (23/7).

Kasus sembuh COVID-19 mengalami penambahan 38.988 orang menjadi 2.431.911 orang. Sedangkan kasus meninggal akibat bertambah sebanyak 1.566 orang menjadi 80.598 orang.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *