NU Perlu Perkuat Teknologi Informasi Jumat Konfercab di Kalialang

dok FOTO BERSAMA : Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc (tengah) foto Bersama dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dari 16 Kecamatan se-kota Semarang usai menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Jalan Jl Puspogiwang 1 no.47, kemarin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews – Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc mengatakan, warga Nahdliyyin terutama anak-anak muda baik di Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU perlu memperkuat teknologi informasi untuk mendakwahkan ajaran Ahlussunnah wal-jamaah An-Nahdliyyah.

‘’Jangan biarkan ruang-ruang publik di dunia maya baik Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, Youtube, WeChat, Telegram dan lain-lain digunakan untuk menyebarluaskan ajaran radikal, liberal, menyebarkan berita bohong (hoaks), ghibah, fitnah dan namimah (provokasi) serta melawan pemerintahan yang sah dengan narasi yang menyesatkan. Mari perkuat jaringan teknologi informasi untuk menyebarluaskan Islam rahmatan lil a’lamin, Islam damai, Islam ramah bukan marah,’’ tegasnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kiai Hanief menegaskan hal itu dalam upacara pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Program Kerja dan Rekomendasi Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Semarang, di Kantor Jalan Puspogiwang I no.47 Semarang, kemarin.

Ketua PCNU Kota Semarang Drs H Anasom M.Hum menjelaskan, FGD diselenggarakan secara tatap muka dan virtual untuk mendengarkan masukan dan saran dari para Ketua MWC NU Se-Kota Semarang. FGD meliputi program kerja, rekomendasi dan pendataan asset NU. ‘’Karena PPKM Darurat, yang hadir di Kantor PCNU hanya ketua-ketua MWC Kecamatan. Pengurus yang lain secara virtual dari rumah masing-masing,’’ kata Anasom.

Menurutnya, Konfercab NU akan diselenggarakan Jumat 30 Juli 2021 di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah, Kalialang, Gunungpati. Ketua Panitia Konferensi Dr H Abdul Rohman MAg didampingi Sekretaris Drs H Ahmad Gunawan menjelaskan, konferensi akan menggunakan system luring dan daring. ‘’Yang hadir di Pesantren KH Said AlMasyhad hanya unsur, Syuriyah, Tanfidziyah dan Ketua MWC NU se-Kota Semarang. Sedang mustasyar, Lembaga dan banom  mohon maaf mengikuti secara daring dari rumah masing-masing,’’ kata Abdul Rohman.

 

Konsolidasi Organisasi

Kiai Hanief Ismail menjelaskan, Konferensi Cabang merupakan permusyawaratan NU tertinggi di tingkat Kota Semarang. Agendanya evalusasi organisasi, konsolidasi, menyusun program kerja dan yang paling ramai diperbincangkan memilih Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah periode 2021-2026.

‘’Alhamdulillah materi program kerja dan rekomendasi sudah selesai dibahas tuntas dalam FGD di kantor PCNU. Jadi di Pesantren Kiai Said tinggal laporan dan pemilihan pengurus baru,’’ katanya.

Moderator tim program kerja diketuai Agus Fathuddin Yusuf dengan anggota Merry Suwito SH, Dr KH In’amuzzahidin MAg, KH Ali Mas’adi dan Drs KH Subhan MPd. Sedang pembahasan rekomendasi dipimpin Dr KH Ahmad Izzuddin MAg, Drs KH Adib Fathoni MSi dan Dr H Samidi MAg.

Kegiatan selanjutnya akan dilakukan Bahtsul Masail Diniyah atau pembahasan masalah-masalah agama actual. Kegiatan akan digelar Selasa (27/7) pukul 19.00 di Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari Semarang.

Dalam pidatonya Kiai Hanief Ismail yang mengingatkan, kekuatan organisasi harus dibangun dari tatanan struktur maupun kultur atau jamaahnya. Dengan adanya kolaborasi dan saling mengisi, maka akan bisa menutup kelemahan NU dalam mencapai target program. “Mari kita bantu siapa yang bertanggung jawab, jangan menyalahkan pimpinan,” pintanya.

Dalam penguatan bidang teknologi informasi, Anasom menjelaskan, PCNU Kota Semarang telah memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Palir, Podorejo Ngaliyan. ‘’Dengan semua perlengkapannya, dengan basis pelatihan multimedia, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berbagai pelatihan yang sangat dibutuhkan warga NU. BLK Multimedia ini Insya Allah untuk melatih kader-kader NU agar melek teknologi informasi,’’ katanya. BLK tersebut harus dimanfaatkan untuk syiar dakwah NU dengan berbagai program kreatif seperti livestreeming, membuat video, pelatihan aplikasi dakwah dan sebagainya.

Ketua Panitia Konfercab NU Kota Semarang, Dr H Abdul Rohman menjelaskan FGD sangat penting karena menjadi blue print atau cetak biru bagi kepengurusan yang akan datang. “Rumusan hasil rekomendasi ini akan menjadi kerangka program yang bagus bagi siapa pun yang menjadi pemimpin selanjutnya,” jelasnya. Bahkan, lanjutnya, jika bisa dirumuskan dengan baik rumusan bisa sampai 25 tahun mendatang. Jadi jelas step by step langkah yang akan ditempuh oleh pengurus NU di masa mendatang.

Wakil Ketua PCNU Agus Fathuddin Yusuf menjelaskan program kerja yang dibahas terdiri delapan poin. Yaitu tata kelola organisasi, pemanfaatan teknologi komunikasi, informasi, dan publikasi, akselerasi pengkaderan dan penguatan ekonomi NU. Selanjutnya bidang pendidikan, sosial dan budaya, kesehatan dan peningkatan peran politik kader.

Khusus di bidang politik, Kiai Hanief mengingatkan sikap istikamah NU menjaga Khittah 1926. ‘’Sampai kapan pun Nahdlatul Ulama tetap sebagai Jam’iyyah ijtima’iyyah. Kader NU ada di mana tapi tidak kemana-mana,’’ katanya sambal tertawa. (Ingeu/B13-)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *