Ingatkan Jokowi, Epidemiolog UI: Indonesia Bisa Keluar dari Pandemi dengan Satu Upaya

Ilustrasi Covid-19. /Pexels/edward jenner
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Pandemi Covid-19 telah melanda dunia, begitu juga Indonesia dalam 1,5 tahun ini.

Tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, akan tetapi sejumlah upaya terus dilakukan pemerintah dan pihak terkait demi menekan kasus Covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terkait kondisi Indonesia yang masih dilanda badai Covid-19 juga situasi yang dinilai belum terkendali ini, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono turut memberi tanggapan.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Pandu menyarankan agar pemerintah menggenjot program vaksinasi sebagai upaya keluar dari pandemi.

Pandu juga mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satu kunci dari penanganan pandemi dari hulu yakni melalui percepatan vaksinasi Covid-19.

Hal itu menurutnya menjadi cara agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pandemi Covid-19 yang terus mengkhawatirkan ini.

“Pak @jokowi Indonesia bisa exit dari Perangkap Pandemi, hanya dan sekali lagi hanya, bila salah satu intervensi di Hulu yaitu vaksinasi bisa dilakukan sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya seperti tim pelari olimpiade USA. Bisa kan? Lupakan mitos ‘herd-immunity’ @BudiGSadikin,” kata Pandu Riono, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @drpriono1, Minggu, 1 Agustus 2021.

Pelaksanaan vaksinasi secara nasional ini diibaratkan Pandu bisa secepat tim pelari dalam Olimpiade USA , dilakukan secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya.

Kemudian, Pandu juga turut memberi saran kepada Menteri Kesehatan agar mengesampingkan mitos herd immunity.

Sebelumnya, Pandu sempat menyebut bahwa herd immunity yang selama ini menjadi fokus dari pencapaian vaksinasi oleh pemerintah Indonesia untuk bisa menyelesaikan pandemi hanya mitos.

“Herd immunity itu mitos, khayalan, impian yang tidak akan terwujud,” kata Pandu Riono.

Pandu juga mengatakan sebelumnya bahwa yang sekarang terjadi adalah herd stupidity atau kebodohan komunal alias kelompok.

“Herd kan komunal, stupidity kebodohan. (Herd stupidity) Itu artinya kebodohan bersama, makanya Indonesia herd stupidity. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Sudah diingatkan kemungkinan varian baru, nggak peduli,” kata Pandu.

Sebagaimana lonjakan kasus setelah Lebaran 2021 lalu, banyak masyarakat yang tetap nekat mudik padahal pemerintah sudah melarang. Bahkan ada warga yang nekat menerobos jalur penyekatan.

“Sudah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai,” ujar Pandu.

Demikian Pandu juga menekankan, pengendalian penularan Covid-19 hanya bisa tercapai apabila fokus pada penguatan di hulu yakni testing, tracing dan protokol kesehatan.

“Kendalikan penularan Covid-19 hanya bisa berhasil kalau kita fokus pada penguatan di Hulu yaitu Tes-Lacak-Isolasi dan 3M. Perlu butuh dukungan politis dan dana. Sebaiknya dana paket obat dialihkan untuk penguatan di Hulu. Jangan terbuai dengan ide #obatuntukrakyat yg tidak tepat,” ujar Pandu.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *