Mengerikan! Gatot Nurmantyo Bicara Soal Hubungan Antara Pandemi Covid-19 dengan Perang Biologi: Bisa Dirasakan

Instagram @nurmantyo_gatot/
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Gatot Nurmantyo bicara soal keterkaitan atau hubungan antara pandemic Covid-19 dengan perang biologi.

Menurut pengakuan Gatot Nurmantyo, dirinya sebenarnya sudah memperkirakan skenario perang biologi ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mantan Panglima TNI Purn Gatot Nurmantyo mengatakan TNI telah mengantisipasi skenario perang biologis selama bertahun-tahun.

Dia menjelaskan hubungan antara pandemi Covid-19 dan kemungkinan menjadi bagian dari perang biologis.

Tanda-tanda perang biologis bisa dirasakan sekarang dan belakangan ini. Memang semua negara di dunia terdampak dan sedang berjuang melawan Covid-19.

Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan apakah ada hubungan antara pandemi Covid-19 dalam konteks perang biologis.

“Tak bisa dibuktikan tapi bisa dirasakan,” kata Gatot Nurmantyo, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube FNN TV.

Gatot Nurmantyo mengatakan TNI sebenarnya sudah mengantisipasi potensi perang biologis sejak beberapa tahun lalu.

Pada 24 Oktober 2017, Gatot Nurmantyo yang saat itu masih menjabat Panglima TNI mengingatkan para medis militer di seluruh dunia akan potensi perang biologis.

Alasan Gatot Nurmantyo adalah perang biologis akan melumpuhkan suatu negara, dan negara lain akan terpengaruh.

Dua tahun sebelum rapat medis militer, Gatot Nurmantyo mengatakan sejak 2015, TNI telah mengantisipasi potensi perang biologis, belajar dari merebaknya virus flu burung atau SARS di Hong Kong. Saat itu, TNI menganalisis virus tersebut.

“Sejak 2015 kita sudah diskusikan berdasarkan SARS di Hong Kong, TKI kita banyak di sana kok nggak kena. Kita lihat semacam genetika tertentu, mana ada ya, kita curigai begitu,” tutur Gatot Nurmantyo.

Karena itu, Gatot Nurmantyo yang saat itu menjabat sebagai KSAD pindah. Bersama Panglima TNI, ia mengucurkan beasiswa untuk merekrut dokter militer.

Dengan demikian, selama periode 2015-2016, TNI memberikan beasiswa kepada sedikitnya 70 orang dokter untuk ditempatkan di tentara.

Kemudian jumlahnya meningkat, dari 2017 hingga akhir 2018, setidaknya TNI telah mencetak 1.000 dokter militer.

Gatot Nurmantyo mengaku tidak memiliki bukti siapa yang memimpin perang biologis ini, namun kembali menegaskan bahwa dampak dari perang biologis ini dirasakan oleh masyarakat dunia.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *