Turunnya Konsumsi, Ekonom: Karakter Kelas Menengah Bergeser dari Konsumsi ke Investasi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews, Jakarta – Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Aviliani menuturkan pola karakteristik kelas menengah bergeser dari konsumsi ke tabungan atau investasi.

“Kalau kita melihat dari nasabah bank, kecenderungannya kelas menengah di Indonesia ini asumsinya pendidikannya sudah bagus, sehingga tingkat pendapatannya jauh lebih baik,” ucap Aviliani dalam diskusi virtual Indef di Jakarta, Selasa 10 Agustus 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kata dia, turunnya konsumsi di kelas menengah, tak menunjukkan uang yang dimiliki semakin habis, tetapi memang tabungan atau investasinya semakin banyak.

Tren tersebut sangat berbeda dengan tahun 2012, tercatat terdapat 48 juta kelas menengah yang memakai 80 persen pendapatannya untuk konsumsi, sedangkan 20 persen untuk tabungan atau investasi.

Sementara pada tahun 2020 dari 112 juta kelas menengah menggunakan 50 persen pendapatan untuk tabungan atau investasi dan 50 persen lainnya dipakai untuk konsumsi.

Selanjutnya ia menyebutkan pada 2030 diproyeksikan sebanyak 209 juta kelas menengah akan menyisihkan 80 persen pendapatannya untuk tabungan atau investasi, sementara 20 persen pendapatan digunakan untuk konsumsi.

Pada tahun 2040 trennya pun akan semakin meningkat yakni diperkirakan mencapai 90 persen pendapatan 250 juta kelas menengah akan digunakan untuk tabungan atau investasi dan 10 persen untuk konsumsi.

“Sehingga kecenderungannya ke depan bank hanya akan menjadi tempat untuk numpang lewat antara investasi dan yang lainnya saja,” kata Aviliani.

Dengan demikian Aviliani berpendapat edukasi dan kesadaran akan pasar modal semakin lebih baik saat ini. (*).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *