Ayat Ini Dibaca Nabi Muhammad SAW Ketika Lolos dari Kepungan di Malam Hijrah

Ayat Ini Dibaca Nabi Muhammad SAW Ketika Lolos dari Kepungan di Malam Hijrah
Ayat Ini Dibaca Nabi Muhammad SAW Ketika Lolos dari Kepungan di Malam Hijrah. Foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Rencana hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah bersama para sahabatnya terdengar sampai di telinga para pemimpin kafir Quraisy. Mereka pun melakukan makar dengan merencanakan membunuh Rasulullah SAW.

Mereka khawatir jika Nabi SAW jadi hijrah ke Madinah, Islam akan berkembang luas dan banyak mendapat pengikutnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Makar yang direncanakan para pemimpin kaum kafir Quraisy diabadikan dalam Al Quran.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (QS. Al-Anfal: 30)

Ibnu Abbas menerangkan berkaitan dengan ayat tersebut yakni segolongan orang dari kalangan orang-orang terhormat kabilah Quraisy mengadakan pertemuan di Darun Nudwah dengan persekongkolan jahat untuk membunuh Nabi SAW.

Lalu, paman Nabi SAW yang sangat memusuhi dakwahnya, Abu Jahal mengusulkan ke semua kabilah untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan sigap dari setiap kabilah yang dipersenjatai dengan pedang untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Usul itu disepakati semua kabilah.

Kemudian Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW dan memerintahkan kepadanya agar jangan menginap di tempat tidur yang biasa ditempatinya, dan memberitahukan kepadanya tentang tipu muslihat dan makar yang akan dilakukan oleh kaumnya.

Pada malam itu, Rasulullah SAW tidak menginap di rumahnya. Lalu Rasulullah Saw memanggil Ali ibnu Abu Talib dan memerin­tahkannya untuk tidur di tempat tidurnya serta menyelimuti dirinya dengan kain selimut hijau yang biasa dipakainya.

Ali mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya. Selanjutnya Rasulullah Saw keluar dengan melewati kaum , musyrik yang telah berada di depan pintu rumahnya.

Nabi SAW keluar dengan membawa segenggam pasir, kemudian beliau taburkan pasir itu ke atas kepala mereka. Mereka tidak dapat melihatnya karena Allah telah menutupi mata mereka dari Nabi-Nya hingga mereka tidak dapat melihatnya.

Nabi SAW keluar rumah seraya membacakan Surat Yasin ayat 1-9 :

{يس (1) وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ (2) إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (3) عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (4) تَنزيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (5) لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ (6) لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (7)

إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلالا فَهِيَ إِلَى الأذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ (8) وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

Artinya: “Ya sin. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula) dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS. Yasiin: 1-9).

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Siti Fatimah masuk menemui Rasulullah Saw. seraya menangis. Maka Nabi Saw. bertanya, “Hai putriku, apakah yang menyebabkan engkau menangis?”

Siti Fatimah menjawab, “Wahai ayahku, bagaimana aku tidak menangis, sedangkan golongan orang-orang yang terkemuka dari kabilah Quraisy telah membuat perjanjian dengan nama Lata, Uzza, dan Manat yang ketiga di Hijir, bahwa seandainya mereka melihatmu, maka mereka akan bersama-sama bangkit ke arahmu untuk membunuh­mu secara beramai-ramai. Tidak ada seorang pun dari mereka melainkan telah mengenali bagiannya dari darahmu.” Rasulullah Saw. bersabda, “Ambilkanlah air wudu untukku.” Lalu Rasulullah Saw. berwudu, kemudian keluar menuju masjid.

Ketika mereka melihatnya, mereka berkata, “Ini dia orangnya!” Tetapi dengan serta merta kepala mereka tertunduk dan mereka tidak dapat mengangkat pandangannya. Lalu Rasulullah Saw mengambil segenggam pasir dan menaburkannya kepada mereka seraya bersabda, “Semoga wajah-wajah ini kelilipan.”

Nabi Saw kemudian berangkat menuju goa Tsur, sedangkan orang-orang musyrik semalaman menjaga Ali yang mereka sangka Nabi Saw. Kemudian pada pagi harinya mereka menyerangnya secara bersamaan, tetapi ketika mereka membukanya ternyata dia adalah Ali. Allah membalas tipu muslihat mereka. Lalu mereka bertanya, “Ke manakah temanmu ?” Lalu mereka menelusuri jejaknya. Ketika mereka sampai di bukit, mereka kehilangan jejak, kemudian mereka mendaki bukit itu dan melewati gua yang dimaksud, tetapi mereka melihat di pintu gua itu ada sarang laba-laba.

Maka mereka berkata, “Seandainya dia memasuki goa ini (Goa tsur), niscaya sarang laba-laba itu tidak akan ada lagi di mulutnya. Nabi Saw tinggal di dalam gua itu selama tiga malam.

Wallahu A’lam.

Sumber: inews

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar