Jeritan Rakyat! Jokowi Minta Tarif PCR Rp 450 Ribu, Netizen: Masih Mahal Pak

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Presiden RI Jokowi menggelar konferensi pers terkait kebijakan harga tes PCR di Indonesia pada Minggu (15/8/2021). Jokowi  memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menurunkan harganya hingga tes hingga Rp 450 ribu sampai Rp 500 ribu. Jokowi juga ingin hasil tes keluar maksimal 1 x 24 jam.

Penguman Jokowi ini muncul setelah ramai kabar soal harga PCR di India yang hanya Rp 96 ribu sementara di Indonesia sekitar Rp 900 ribu

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Unggahan orang nomor satu di Indonesia ini langsung mendapat beragam komentar netizen, bahkan tak sedikit yang mengeluh karena harga tes PCR masih tergolong mahal.

Dikutip hajinews.id dari akun Instagram @jokowi yang diunggah pada 15 Agustus 2021, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah memberikan instruksi kepada Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga test PCR dari Rp900.000 per orang menjadi Rp450.000 per orang.

“Untuk itulah, saya menginstruksikan Menteri Kesehatan agar hasil tes PCR bisa diketahui paling lambat 1×24 jam. Selain itu, harga tes PCR ini diturunkan sampai di kisaran Rp450.000-Rp550.000,” tulis Jokowi.

Postingan terbaru lelaki berusia 60 tahun ini langsung dibanjiri komentar netizen.

“Tetap saja masih mahal pak,” tulis @_nurdivaputri.

“Rp450.000 – Rp550.000 cuma buat tes PCR? Mending dibuat beli bahan pangan,” ungkap @gibran666.

“Yuk contoh India pak,” ucap @aramadhaniar.

“Gaji saya aja kecil pak buat tes PCR 4 kali abis,” ucap @uswah_julia97

Sementara ditempat terpisah, Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto mengatakan, yang menjadi faktor utama mahalnya harga test di Indonesia itu adalah karena pajak barang masuk ke Indonesia cukup tinggi.

“Biaya masuk ke Indonesia sangat mahal, pajaknya sangat tinggi, Indonesia adalah negara yang memberikan pajak obat dan alat kesehatan termasuk laboratorium,” kata Slamet dilansir Tribunnews, Minggu (15/8/2021).

Pihaknya bahkan kata Slamet telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan kementerian terkait agar untuk sedianya memberikan keringanan kepada masyarakat yang ingin berobat.

“Kami sudah surati Presiden sekitar bulan Maret-April, DPR juga sudah kita suratin agar obat dan alkes jangan dibebani pajak, udah itu aja (dibebaskan pajak) itu akan turun semua (harga test),” ucapnya.

Kendati begitu belum ada tindakan dari pelayangan surat yang diberikan pihaknya terkait hal tersebut. (Sitha/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *