Dalam catatan media, JK bertemu dengan kelompok Taliban lebih dari sekali. Usai pertemuan Trilateral antara Indonesia, Pakistan dan Afghanistan di Bogor pada tahun 2018, JK sempat menerima kunjungan delegasi Taliban yang dipimpin oleh Kepala Kantor Perwakilan Taliban di Qatar, Mullah Sher Mohammad Abbas Stanekzai.
Delegasi Taliban tentu ingin tau bagaimana kelanjutan pertemuan Deklarasi Bogor untuk perdamaian Afghanistan. Di sini tersirat, Taliban sudah kebelet banget untuk damai dan melihat negaranya tanpa konflik, tanpa pertumpahan darah.
Sebelum pertemuan JK dan delegasi Taliban pada 12-15 Agustus 2018, JK insiasi pertemuan Trilateral antara 19 ulama asal Afghanistan, 17 ulama dari Pakistan dan 17 ulama asal Indonesia.
Pertemuan di buka oleh Presiden Jokowi kemudian ditutup oleh Jusuf Kalla yang di akhiri dengan membaca 12 butir Deklarasi Bogor. Satu diantara 12 butir tersebut berbunyi “Sebagai satu keluarga besar umat, ulama mendukung proses perdamaian yang inklusif dan siap memberikan kontribusi secara konstruktif di dalam proses tersebut, sembari mencari berbagai cara dan upaya agar ada solusi yang mungkin bagi perdamaian di Afghanistan”
Pada akhirnya jalan menuju perdamaian di Tanah Pasthun telah menuai sebersit cahaya. Seperti apa yang Roya telah kemukakan, bahwa proses peralihan kekuasaan tak memperlihatkan keonaran dan pembunuhan di kota kota distrik Afghanistan, termasuk di Kota Kabul.
Beberapa pemimpin dunia juga melihat seperti itu. Kepala Staf Pertahanan Inggris Nick Carter, “Mungkin Taliban ini adalah Taliban yang berbeda dengan yang diingat orang dari tahun 1990-an,”.
Maka dari itu, dunia harus memberikan kesempatan kepada Taliban untuk membuktikan dan memberikan ruang kepada Mullah dan kawan kawan untuk menunjuk kredensialnya.
China yang menjadi sejawat Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini bahkan telah membuka diri untuk membantu Taliban membangun insfrastruktur dan kerjasama lainnya. Konon pemerintah Tiongkok melarang warganya meninggalkan Afghanistan di saat negara lain menarik warganya dan menutup Kedubesnya.