Jejak JK di Tanah Pasthun

Jejak JK di Tanah Pasthun
Jejak JK di Tanah Pasthun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kerjasama antara Afghanistan dan Tiongkok terbuka lebar, bukankah di satu sudut belahan pegunungan merupakan tapal batas antara Tiongkok dan Afghanistan. Rusia tak tinggal diam. Ia juga membuka diri melakukan kerjasama dengan Afghanistan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pandangan dunia terhadap Taliban tentu tak lepas dari perubahan sikap dan pandangan Taliban yang lebih mengedepankan perdamaian.  Di mana Taliban telah memberi kesempatan kepada perempuan untuk keluar rumah, mengejar cita cita, mengenyam pendidikan merupakan langkah humanis  bagi Taliban untuk merebut simpati dunia.

Menyalakan televisi, membunyikan musik serta larangan larangan lainnya yang oleh dunia dianggap sebagai pelanggaran HAM kini telah dibuka krannya oleh Taliban masa kini.

Pada perkembangan terakhir pasukan Taliban bahkan mengetuk pintu rumah rumah warga yang sedang terkunci agar segera keluar rumah, menyaksikan kota nya sendiri, melihat situasi yang aman dan kondusif. Seolah ingin menyampaikan pesan, keluarlah tak perlu ada ketakutan.

Praktik  kekuasaan Taliban pada awal kekuasaannya 1990 an yang sangat konservatif telah berubah. Taliban yang berjuang atas nama nasionalisme Afghanistan telah merubah segalanya.

Pun perjalanan Taliban ke Indonesia, mendatangi pesantren – pesantren di Pulau Jawa serta diskusi – diskusinya  bersama Jusuf Kalla tentu telah tertanam dalam sanubari para Mullah Taliban dalam memandang kehidupan dan perdamaian.

Embrio perdamaian serta kebijakan kebijakan humanis yang Taliban pertontonkan pasca mereka menduduki istana Kepresidenan Afghanistan tak bisa lepas dari keterlibatan Indonesia sejak tahun 2018, mengajak Taliban dan pemerintahan Afghanistan untuk masuk ke zona perdamaian dan mengakhiri segala pertikaian.

Di mana, pada titik embrio itu tak lepas pula dari kepedulian Jusuf Kalla sebagai tokoh perdamaian untuk melihat Afganistan mengakhiri segala kebencian dan dendam pada sesamanya.

Meyakinkan kedua pihak untuk berhenti bertikai bukanlah perkara mudah. Termasuk untuk mendapatkan kepercayaan dan menemui  kedua kelompok yang sedang bertikai. Tak semudah apa yang ada  dalam benak dan goresan kita.

Pertikaian mereka, bukan hanya etnis antara suku dan suadara. Tetapi pertikaian di Afghanistan adalah pertikaian ideologi yang merajut pada sejarah kelam di tanah para mullah itu.

Pula berpuluh puluh tahun sejumlah negara telah  terlibat baik untuk kepentingan bisnis, perang dan sebagai negara penjaga perdamaian merupakan batu sandungan bagi dua pihak untuk sadar bahwa jalan terbaik adalah perdamaian dan mengalah satu sama lain.

Kita sudah melihat bagaimana  PM Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan Kabul sebab ia tak ingin melihat terjadi pertumpahan darah saat Taliban memasuki kota Kabul. Walau dianggap pengecut, tetapi Ghani telah berbesar hati untuk mengalah demi rakyatnya.

Pun Taliban yang tak ego lagi menjalankan misi konservatifnya merupakan bentuk tindakan yang mengalah dari apa yang sebagian besar warga Afghanistan khawatirkan termasuk penduduk dunia.

Meski demikian kesimpulan tentang Taliban belum lah final. Bayang bayang semasa Taliban pertama kali berkuasa masih menjadi buah bibir bagi warga dunia dan sebagian besar rakyat Afghanistan.

Tetapi apa yang Taliban pertontonkan hari ini merupakan jawaban dari kekhawatiran masa silam serta harapan bagi seluruh komunitas dunia.

Bahwasanya, proses perdamaian tidak selamanya berunding di atas meja seperti yang JK pernah lakukan pada saat mendamaikan Poso, Ambon dan Aceh di tanah air.

Proses perdamaian di Afghanistan yang telah dirintis oleh JK sejak tahun 2018 tak berakhir di atas meja. Namun setidaknya, pesan perdamaian dari JK telah sampai kepada  para pihak, Pimpinan Taliban , Pemerintahan  Ashraf Gani serta NGO

High Council For National Reconciliation  Afghanistan (HCNR). Persyaratan dan pesan dari ketiga pihak telah terukir dalam benak dan pikiran JK lalu disampaikanlah  pada satu sama lain melalui Jusuf Kalla, tanpa harus semeja atau tanpa harus JK menggebrak meja seperti ketika mendamaikan Poso, yang saya saksikan sendiri ketika meliput untuk radio BBC London.

Aih tanah Pashtun,

Sudahilah konflik dan angkat senjata itu. Kembalilah seperti pada zaman Sultan Mahmud dari Ghazni seorang penyair yang memerintah dari 998 hingga 1030 Masehi.  Di mana puisi puisi dan syair menjadi bagian dalam kehidupan, mimpi dan impian warga Tajik, Hazara, Pashtun,  Turkmen, Nuristani, Baluch.

Kenang lah bagimana puisi dan syair menciptakan sihir keberanian rakyat Afghanistan untuk membangun negeri nya. Mungkinkah Taliban yang juga gemar menciptakan puisi telah menanamkan  puisi Rahman Babo? William Shakespeare nya Afghanistan. “Kemanusiaan adalah satu tubuh.Menyiksa orang lain sama saja dengan melukai tubuh sendiri”

banner 800x800