Kebangetan! China Berencana Bangun Pabrik Vaksin di RI, DPR: Saya Kurang Ngerti Logika Pak Luhut

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Rencana pemerintah untuk membangun pabrik vaksin dari China di Indonesia mendapatkan kritikan sontak menimbulkan kritikan.

Salah satu pihak yang turut mengkritik rencana pembangunan pabrik vaksin dari China di Indonesia oleh pemerintah ini datang dari anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam kritikannya, Mulyanto berpendapat bahwa pemerintah seharusnya mendukung riset dan produksi vaksin dalam negeri.

Kritikan tersebut dilontarkan Mulyanto langsung dalam keterangan tertulisnya kepada awak media pada Rabu, 25 Agustus 2021.

“Semestinya pemerintah prioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih, bukan malah pabrik vaksin dari China,” ujarnya dikutip hajinews dari situs resmi DPR RI.

Lebih lanjut, Mulyanto menilai bahwa rencana pemerintah prioritaskan pembangunan pabrik vaksin dari China itu merugikan perkembangan riset vaksin yang hampir rampung.

“Apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin itu (Merah Putih, red). Inikan kontra produktif,” ucap Mulyanto menambahkan.

Lantas, ia melihat sepertinya pemerintah hanya fokus pada pertumbuhan investasi tanpa memperhatikan dampak jangka panjang bagi kemajuan riset dan industri dalam negeri.

“Terus terang saya kurang mengerti logika Pak Luhut ini, Kalau logika sederhana saya, kita harus genjot dan kawal riset dan produksi Vaksin Merah Putih dengan berbagai kebijakan yang mungkin diterapkan pemerintah,” katanya.

Pasalnya, dikatakan Mulyanto, belum juga apa-apa sudah mempromosikan pembangunan vaksin asing di Indonesia.

“Sehingga terkesan kita ini asing minded, dan senang-senang saja pasar domestik yang besar ini digerogoti oleh pabrik-pabrik asing,” tuturnya lagi.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengatakan ada satu perusahaan asal China direncanakan akan memproduksi vaksin di Indonesia pada April 2022.

Dalam Rakornas APINDO ke-31, Luhut menuturkan vaksin yang diproduksi itu merupakan jenis mRNA, yakni vaksin baru yang kandungannya berbeda dengan jenis lainnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *