Daftar Donatur Palestina
Oleh Firman Cecak
Hajinews.id – Lebih dari dua puluh tahun yang lalu, dalam Pemazaran Izin, saya menarasikan permulaan sebuah revolusi.
Ini tentang perhatian. Perhatian yang langka.
Para pemasar mencurinya, menyalahgunakannya, dan menyia-nyiakannya.
Spam itu gratis, jadi kirim spam lagi. Spam, spam, spam.
Spam e-mail, tentu, tapi segala macam spam. Upaya terus-menerus untuk mencuri perhatian dan waktu berharga kita, yang tidak bisa kita dapatkan kembali.
Ada sebuah alternatif. Privilege untuk mengirim pesan-pesan yang diantisipasi, bersifat pribadi, dan relevan kepada orang-orang yang ingin mendapatkannya.
Ini hampir tidak tampak kontroversial, tapi nyatanya iya. Ini membuat saya terusir dari Direct Marketing Association.
Apa yang saya lihat dua puluh lima tahun yang !alu adalah spam tidak membesar. Perhatian tersebut benar-benar berharga, dan para pemasar egois harus berhenti mencuri sesuatu yang tidak lagi bisa dibuat oleh manusia.
Saya dan tim membangun sebuah perusahaan berdasarkan gagasan ini. Pada suatu titik, Yoyodyne mengirim, menerima, dan memproses lebih banyak e-mail daripada siapa pun di planet… dan kami melakukannya dengan izin aktif setiap orang yang terlibat dengan kami. Open rate kami mencapai lebih dari 70%, dan tingkat respons e-mail kami rata-rata 33%.
Itu sekitar seribu kali lipat tingkat e-mail komersil yang dikirim pada 2018.
Sebelum membayar iklan, jauh sebelumnya, mulailah dengan pemikiran untuk mendapatkan aset ini. Privilege berbicara dengan orang-orang yang akan kehilangan Anda bila Anda pergi.
Pemasaran izin mengakui kekuatan baru dari konsumen terbaik untuk mengabaikan pemasaran. Pemasaran ini menyadari bahwa memperlakukan orang dengan hormat adalah cara terbaik untuk mendapatkan perhatian mereka.
Menaruh perhatian adalah ungkapan kunci di sini, karena pemasar izin memahami bahwa ketika seseorang memilih untuk menaruh perhatian, mereka sebenarnya memberi Anda sesuatu yang berharga. Dan tidak mungkin mereka mendapatkan perhatian mereka kembali bila mereka berubah pikiran. Perhatian menjadi aset penting, sesuatu yang dihargai, bukan disia-siakan.
