Pengajaran Salat Bagi Para Pejabat

Pengajaran Salat Bagi Para Pejabat
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Banyak korupsi, ya itu fakta. Aparat tidak disiplin, mayoritas demikian. Tidak terjadi tertib administrasi, banyak KTP Palsu, data penduduk yang tidak pernah rapih. Bansos yang digarong. Bansos tidak tepat sasaran. Pejabat lebih taat pada cukong daripada kepada atasannya. Lebih utamakan perintah para pemilik uang yang memberi uang, daripada perintah rakyat melalui Konstitusi dan perundang-undangan. Hakim, polisi, dan Jaksa membunuh para pencari keadilan, memperjualbelikan pasal-pasal dibalik meja peradilan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kenapa bisa demikian? Bisa banyak alasan dibalik itu semua. Namun yang paling fundamental dari sekian alasan yang bisa ditulis, adalah karena mereka sebagai manusia tidak mengenali dirinya.

Berikut ini penjelasan singkat tentang Salat, yang semoga Allah memberikan pemahaman bagi yang mau membaca dan merenungkannya, insya Allah akan mengantar kepada bagaimana memahami hakikat diri manusia.

Tengkorak kepala tubuh manusia itu ibarat kubah langit. Jadi semesta alam ini seluas apapun ada batas terluarnya. Isi kepala manusia adalah dimensi ruhaninya. Seperti akal, otak, ruh bagi kehidupannya, inderawinya, seperti pendengaran, penglihatan. Satu indera yang menyelimuti seluruh tubuh yakni indera peraba/perasa.

Semua ini fasilitas yang Allah berikan untuk melaksanakan aktifitas. Selama manusia belum “mati” maka pasilitas ini tetap akan digunakannya, dalam keadaan masih baik, atau sudah rusak. Kalau rusak ya, manusia akan mengalami kesulitan untuk dia manfaatkan pasilitas itu dalam aktifitas kesehariannya. Oleh karena itu, penting adanya insentif bagi para pegawai pemerintah agar mereka dapat memelihara pasilitas diri mereka.

Hati itu tempat tinggalnya manusia. Didalamnya terdapat qalbu. Qalbu ini hijab antara hamba dengan-Nya. Dan DIA berbicara dari balik Hijab itu kepada hamba-Nya.

Iblis datang menggoda dari arah depan, belakang, samping kiri dan kanan.

Tidak ada jalur iblis dari atas ke bawah, atau dari bawah ke atas.

Jalur komunikasi antara hamba dengan-Nya itu jalur vertikal (atas-bawah) jadi iblis tidak bisa menghalau jalur itu, kapanpun mau digunakan. Para pemimipin pemerintahan setiap saat dapat berkomunikasi dengan para staf dan bawahannya melalui saluran komunikasi mereka. Jalur ini tidak bisa diganggu para cukong, atau para predator yang ingin mengambil manfaat melalui tangan-tangan pemerintah, jika birokrasi didalamnya disiplin, dan taat pada pimpinannya. Para aparatur ini semestinya disiplin, tertib, dengan protokol tugas mereka, serta taat kepada atasannya. Namun, jika ada diantara pejabat publik itu, yang tergoda oleh “iblis” yang datang dari kiri-kanan, muka, dan belakang mereka, maka ia akan abai kepada pimpinannya. Disitulah terjadi penyelewengan, yang berakibat buruk kali pertama kepada pemerintahan, dan dampaknya meluas kepada masyarakat, akibat terganggunya prinsip-prinsip good governance.

Jadi yang seringkali mengganggu itu, isi kepala, para apatur ini. Makin tinggi pangkatnya, makin besar daya rusaknya jika melakukan penyimpangan. Yang seharusnya mereka hanya pasilitas saja bagi pimpinannya dalam rangka mensukseskan program-program pemerintah.

Mereka adalah makmum. Mereka mau juga ketemu Tuhan, padahal bukan maqam-nya. Terlebih lagi jika tidak mengenali siapa Tuhannya, maka ia akan mencari rezeki dan pertolongan dari selain Tuhannya. Mereka mestinya hanya Makmuman saja. Jadi seharusnya isi kepada itu berdiri dibelakang imam-nya.

Tidak mendahului imamnya.

Makmum, tunggu perintah dari Imam/Khalifah-Nya.

Sebab itu disaat rukuk, mereka memberi hormat, kepada Imam atau Khalifah-Nya, lalu sujud untuk menerima berkat.

Pada saat sujud, posisi kepala menyentuh bumi, sama rendahnya dengan telapak kaki, sama derajatnya dengaan rakyat biasa. sebagai peringatan bahwa mereka berasal dari sana, jangan hianati mereka. Posisi qalbu saat sujud diatas, memberi berkat kepada mereka. Ibarat Matahari yang sedang menyinari bumi.

Sehingga orang yang tidak mau rukuk dan sujud itu orang yang tidak tahu rasa hormat dan tidak akan memperoleh berkat. Mereka ini selamanya akan jadi benalu dalam pemerintahan, dan semestinya diberi punishment.

Itulah kenapa saat sujud itu terasa nikmat, karena sedang menerima berkat.

Jadi jangan suka memfitnah iblis sebagai perusak atau pengganggu. Yang sering bikin kacau Salat itu, makmum yang tidak tertib. Yang sering bikin pemerintahan amburadul itu para aparat pemerintahan sendiri.

Rapatkan dan luruskan itu barisan (shaf) para makmum/aparat. Supaya salatnya tertib.

Iblisnya di halau saat wudhu, “dibersihkan” itu para calon aparat sebelum mereka diberi kedudukan. Dipastikan bahwa niatnya sudah benar, dengan memperhatikan bagaimana salatnya mereka dalam keseharian.

Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingannya kepada kita semua. Dan para pemimpin, para pejabat dan aparat pemerintahan, agar mereka bekerja secara sadar, bahwa apa yang mereka lakukan adalah bagian dari ibadah kepada-Nya. Jangan mensyarikatkan-Nya dalam semua peribadatan yang mereka lakukan. Insya Allah itulah solusi dalam membangun pemerintahan yang bersih. Dan jika hal itu dapat ditegakkan, insya Allah kepercayaan publik kepada pemerintah dapat membaik, dan itulah jalan bagi kebersamaan antara rakyat dengan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

Depok, Rabu 8 September 2021

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *