Kepemimpinan Menurut Para Ahli
- Wahyosumidjo (1987)
Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin berupa sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan posisi serta gaya atau perilaku. Selain itu, kepemimpinan merupakan proses interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
- Moejiono (2002)
Kepemimpinan dipandang sebagai pengaruh satu arah, dimana pemimpin memiliki kualitas tertentu yang membedakan dengan pengikutnya. Kepemimpinan cenderung dinilai sebagai pemaksaan atau pendesakan secara tidak langsung dan sebagai sarana membentuk kelompok untuk mencapai keinginan pemimpin.
- Fiedler (1967)
Kepemimpinan merupakan pola hubungan antara para individu yang menggunakan wewenang dan pengaruh terhadap kelompok orang agar dapat menciptakan sinergi dan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Teori kepemimpinan dapat disimpulkan sebagai penjelasan tentang apa, kapan, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana individu dikatakan sebagai pemimpin. Pemimpin memiliki beberapa karakteristik yang berkaitan dengan seluruh anggota, situasi, pemaksaan, dan tujuan. Pemimpin dibentuk dalam suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu.
Macam Teori Kepemimpinan
Dalam memahami mengenai jenis pemimpin, ada 8 jenis teori kepemimpinan. Simak daftarnya sebagai berikut.
- Great Man Theory
Teori ini dikenal sebagai ‘Teori Orang Hebat’. Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan dibawa seseorang sejak dilahirkan. Teori ini berkembang sejak abad ke-19. Ada beberapa ciri khas dalam teori ini, dimana pemimpin memiliki tipe cerdas, berani, percaya diri, intuitif, dan kharismatik.
- Trait Theory
Teori ini melihat dari sifat kepribadian. Sifat kepemimpinan yang baik adalah sifat bawaan sejak lahir dan pendidikan atau pelatihan. Orang tersebut akan diunggulkan untuk menjadi pemimpin. Kualitas kepribadian dalam kepemimpinan menurut teori ini, yaitu keberanian, kecerdasan, berpengetahuan luas, cakap dalam berbagai hal, daya tanggap, imajinasi, fisik yang bugar, kreativitas, rasa tanggung jawab yang tinggi, disiplin, dan kualitas lain yang harus dimiliki. Teori ini berfokus pada karakteristik mental, fisik, dan sosial.
- Contingency Theory
Teori kontingensi melihat bahwa kepemimpinan muncul dari situasi dan kondisi tertentu. Pada teori ini memungkinkan seseorang berhasil memimpin dengan baik dan efektif pada kondisi, situasi, dan tempat tertentu. Namun, apabila diberikan kondisi dan situasi yang berbeda, pemimpin ini akan memberikan kepemimpinan yang berbeda. Teori ini disebut juga teori kepemimpinan situasional.
- Teori Gaya dan Perilaku
Teori ini bertolak belakang dengan Teori Manusia Hebat. Pemimpin hebat dibuat dengan usaha dan pelatihan, bukan dilahirkan. Teori ini lebih fokus terhadap tindakan seorang pemimpin bukan kualitas mental, sifat, atau karakter bawaan dari orang tersebut. Semua orang dapat berlatih dan belajar untuk menjadi pemimpin melalui pendidikan, pengalaman, dan pengamatan yang baik. Menurut teori gaya dan perilaku, keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu keterampilan teknis, manusiawi, dan konseptual.
- Behavioral Theory
Dari Trait Theory, Behavioral Theory memberikan reaksi dengan memberikan sudut pandang baru terhadap kepemimpinan. Teori ini lebih menitikberatkan atas perilaku para pemimpin daripada karakteristik mental, fisik, dan jiwa sosial pemimpin. Dalam teori ini, keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih.
- Servant Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali awal tahun 1970-an, yang dalam bahasa Indonesia disebut juga teori pelayan. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertugas untuk melayani, menjaga, dan memelihara kesejahteraan fisik serta mental pengikut atau anggotanya. Gaya ini berfokus untuk memenuhi kebutuhan pengikut dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan berwawasan luas. Pemimpin yang baik harus memiliki simpati dan dapat meredakan kecemasan dan konflik yang muncul di antara pengikutnya. Teori ini mengacu kepada bentuk pelayanan yang diberikan kepada jiwa pelayan atau melayani. Tugas seorang pemimpin adalah berkontribusi pada kesejahteraan orang lain sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial.
- Transactional Theory
Teori ini menggambarkan gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan yang dibuat seseorang dengan orang lain. Perjanjian ini dibuat dengan tujuan mendapatkan pertukaran (transaksi) yang sepadan atau saling menguntungkan antara pemimpin dan staf.
Perjanjian yang biasanya dibentuk berupa pemberian apresiasi, yaitu tunjangan, gaji, bonus, kenaikan gaji, kenaikan posisi oleh pemimpin. Pengikut sebagai karyawan harus memenuhi perintah yang diarahkan pemimpin untuk mencapai tujuan pemimpin tersebut.
- Transformational Theory
Teori kepemimpinan transformasional berasal dari kata perubahan yang mengarahkan kepada istilah memanusiakan manusia. Teori ini mengedepankan pendekatan personal pemimpin dengan staf atau bawahan, membangun semangat, memotivasi, membimbing, dan memberi inspirasi. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan bersama tanpa adanya perasaan tekanan. Pemimpin dengan gaya ini selalu ingin mengelola lembaga atau organisasi yang dipercayakan lebih efektif dan efisien.
Sumber: harian