Muhammadiyah Sesalkan Islam Selalu Dipojokkan: Pakai Jilbab Dicap Kadrun, Santri Dikatain Calon Teroris

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta,Hajinews.id – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyayangkan narasi-narasi negatif yang bertebaran di media sosial yang kerap dipakai untuk memojokkan ummat Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita tahu di jaman sekarang, jamannya media sosial, kemerdekaan berpendapat luar biasa dan orang bebas mengatakan apapun. Sehingga, narasi-narasi yang memojokkan Islam itu makin luas dan berkembang,” ujar Dadang Kahmad dikutip FIN dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (25/9/2021).

Menurutnya, salah satu ucapan negatif yang dialamatkan kepada ummat Islam adalah kata kadrun alias kadal gurun.

“Ada juga Islam yang diidentitaskan dengan Kadrun, itu kan yang pakai jilbab, kerudung disebut kadrun. Orang yang pakai kopyah, pake sarung disebut Kadrun. Bahkan ada yang mengatakan santri-santri itu calon teroris,” kata Dadang.

Atas fitnah yang nampak sengaja dimunculkan di masa disrupsi ini, menurut Dadang tidak aneh, dia pum mengutip Alquran dalam At Taubah ayat 32.

“Bahkan banyak sekali memang narasi-narasi yang tidak enak bagi kita. Yang membikin kita marah. Tapi tidak usah marah sebenarnya. Karena di Alquran disebut wa idza khotobahumul jahiluna qalu salama. Kalau orang-orang bodoh itu ngomong kepadamu, jangan diresponlah, biasa aja. Kalau direspon mereka makin besar ketawa, makin merasa ditanggapi,” pesannya.

Meski begitu, Dadang mengatakan bahwa narasi negatif itu tidak perlu direspon

“Kalau kita tidak menanggapi, mereka seperti halnya meninju kapas atau sesuatu yang tidak ada dayanya, plong begitu. Mereka kecewa biasanya. Tapi kalau kita respon dengan respon-respon yang sangat besar mereka senang, bahkan mereka makin menjadi-jadi. Dan kita harus tahu bahwa medsos mereka makin naik dan makin banyak uang yang mereka hasilkan,” tambah Dadang.

“Kalau kata orang Sunda anggap saja angin lalu, angin yang keluar dari tubuh kita. Tidak usah terlalu serius selama mereka tidak mengancam keamanan dan jiwa kita. Tapi kalau sudah mengancam keamanan dan jiwa kita ya kita mempertahankan diri dengan cara yang legal dan tidak melanggar hukum yang ada di Indonesia,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *