Terungkap! Survei Indikator: 44,1 Persen Masyarakat Menilai Ekonomi Nasional Dalam Keadaan Buruk

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil survei terbaru mengenai evaluasi publik terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia. Hasil survei menunjukkan masih banyak masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional masih buruk.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mencatat, persentase masyarakat yang menganggap ekonomi nasional buruk sebesar 36,7 persen. Sementara itu, 7,4 persen masyarakat menilai kondisi ekonomi sangat buruk.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kalau kita total 44,1 persen yang mengatakan kondisi ekonomi nasional saat survei dilakukan dalam keadaan buruk atau sangat buruk. Jadi lebih banyak yang mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk ketimbang baik,” kata Burhanuddin, Minggu (26/9).

“Kita bisa cek siapa mereka yang mengatakan (ekonomi nasional) buruk umumnya adalah mereka yang tidak memiliki fix income di sektor informal,” ujar dia.

Meski banyak yang menilai buruk, kata Burhanuddin, masih ada 16,1 persen masyarakat menganggap ekonomi nasional baik. Kemudian, sebesar 0,7 persen menilai kondisi ekonomi sangat baik dan 33,3 persen sedang. Adapun yang tidak menjawab atau tidak bisa menentukan apakah ekonomi nasional baik atau buruk sebesar 5,7 persen.

Burhanuddin menjelaskan, jika dibandingkan dengan survei pada Mei 2021, persentase masyarakat yang menilai ekonomi nasional buruk menurun. Pada kuartal II tahun 2020, masyarakat yang menganggap ekonomi nasional buruk mencapai 81 persen.

Persepsi masyarakat bahwa ekonomi nasional buruk terus menurun sejak Juli 2020 hingga April 2021 yang menyentuh angka 49,5 persen. Namun, pada Juli 2021, persentase masyarakat yang menganggap ekonomi buruk kembali meningkat hingga 52,5 persen.

Menurut Burhanuddin, meningkatnya persepsi publik bahwa kondisi ekonomi nasional buruk disebabkan gelombang kedua pandemi Covid-19 yang diikuti dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Saat itu mobilitas masyarakat mencari nafkah menjadi terganggu. Apalagi pemerintah memiliki keterbatasan finansial untuk bisa mensuplai kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah. Nah di survei September yang mengatakan ekonomi nasional memburuk itu turun jadi 44 persen,” kata Burhanuddin.

Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.

Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *