Merespons Pernyataan Gatot Nurmantyo, Panglima TNI: Saya Lebih Menganggap itu Nasihat

Merespons Pernyataan Gatot Nurmantyo, Panglima TNI: Saya Lebih Menganggap itu Nasihat
Merespons Pernyataan Gatot Nurmantyo, Panglima TNI: Saya Lebih Menganggap itu Nasihat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akhirnya buka suara terkait pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menduga adanya penyusupan kembali pendukung komunisme ke tubuh TNI.

Merespons hal itu, Hadi Tjahjanto mengaku enggan berpolemik soal dugaan penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat,” jelas Hadi Tjahjanto ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (27/9).

Apalagi menurut Hadi Tjahjanto, bahwa masalah tersebut sebenarnya sudah diklarifikasi oleh institusi terkait.

Oleh sebab itu, Hadi Tjahjanto menganggap pernyataan Gatot Nurmantyo itu sebagai nasihat senior kepada para prajurit yang masih aktif.

“Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi,” ungkap Hadi Tjahjanto.

Pasalnya, menurut Hadi Tjahjanto, bahwa sebagai institusi TNI, prajurit TNI selalu berpedoman bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.

“Untuk itu, pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan radikal lainnya,” beber Panglima TNI.

Seperti diketahui, bahwa Gatot Nurmantyo mempertanyakan raibnya beberapa diorama (patung) Soeharto dan beberapa tokoh lainnya di museum Kostrad.

Patung Soeharto-Nasution yang sedang duduk di museum Kostrad ini, menggambarkan situasi saat penumpasan G30S/PKI.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan, dari hilangnya dua patung tersebut, ada indikasi upaya menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.

Dia menduga penghapusan sejarah penumpasan PKI itu ada di tubuh TNI, tepatnya di Kostrad.

Sumber: fajar

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *