Sindir Jokowi, Rizal Ramli: Ibu Kota Baru untuk Rakyat atau Beijing

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Tokoh nasional, Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi soal rencana pemindahan ibu kota negara baru ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

Rizal Ramli pun menanyakan ke Jokowi apakah pemindahan ibu kota itu untuk rakyat Indonesia atau buat Beijing.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertanyaan tersebut diutarakan Rizal Ramli dalam video perbincangannya yang tayang di kanal YouTube Fadli Zon Official, seperti dilihat pada Senin 4 Oktober 2021.

Dalam tayangan video itu, awalnya RR mengaku heran dengan rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur yang menurutnya tiba-tiba.

“Kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan Timur. Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ? Pejabat dengan gaji pas-pasan, masak mau? Kecuali pejabat korup. Lalu, pembiayaannya bagaimana?,” ujar Rizal Ramli.

Ia pun menyinggung soal pembangunan ibu kota baru tersebut. Menurutnya, hingga kini belum ada yang bisa menjelaskan siapa yang akan dan tertarik berinvestasi di ibu kota baru itu.

“Perusahaan perusahaan real estate besar tidak akan mau bikin real estate di Kaltim, kecuali dipaksa. Karena mereka lebih menguntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru, bikin kota-kota satelit baru di Pulau Jawa. Kalau ke sana karena kepaksa aja,” ungkapnya.

Rizal beranggapan bahwa pihak yang akan bersedia dan tertarik untuk membuat real estate di kawasan ibu kota baru itu hanya BUMN China.

“Banyak yang tertarik untuk itu adalah BUMN China. Untuk beli tanah di situ, bangunin Ibu Kota baru, tapi penghuninya siapa nanti? Rakyat mah tidak mau tinggal di situ,” kata Rizal Ramli.

“Nanti yang bisa masuk di situ BUMN China. Karena BUMN-BUMN China, mereka selalu modelnya begitu. Misalnya bikin kereta api Jakarta-Bandung. Mereka tau kalau hanya dari jualan tiket gak cukup mampu, tidak masuk itungannya. Jadi mereka minta 3 pemberhentian. Supaya disediakan buat mereka bikin real estate. Salah satu itu yang deket Bandung yaitu Walini, bekas perkebunan teh. Kenapa? Karena kalau dia kembangan resetnya mereka jual real estate-nya nutup biaya tarif. Jadi ini beda investasi infrastruktur dari negara lain. Mereka bangun fokus di infrastruktur-nya aja,” tambahnya.

Mengutip Hops.id, menurut Rizal Ramli gaya Bejing China dalam setiap kerjasama di bidang infrastruktur maupun investasi selalu dikaitkan dengan real estate.

Hal itu, menurut Rizal Ramli, supaya mereka bisa mereka kembangkan dan bisa menjual tidak hanya infrastruktur yang mereka bangun.

“Nah, polanya itu sama. Beli murah di Kaltim, dibangun jual sama rakyat Indonesia, siapa yang mau pindah ke Kalimantan timur penajam Paser Utara, kaga ada kan? tapi dari Beijing dengan penduduk 1,4 miliar banyak tuh yang mau pindah. Jadi kita lagi bangun ibukota buat siapa? Apakah betul buat rakyat? Apakah betul buat bangsa kita? Atau kita persiapkan ini untuk Beijing baru?,” terangnya.

Maka dari itu, Rizal Ramli meminta kepada Presiden Jokowi menjawab dengan jujur apakah ibu kota baru itu benar-benar buat rakyat Indonesia atau untuk Beijing.

“Ngomong yang jujur aja deh Mas Jokowi, you nyiapin ibu kota buat siapa? buat rakyat bangsa Indonesia atau buat Beijing baru?,” ujarnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *