Ambisi China: Sengaja Jerat Puluhan Negara dengan Utang, Gagal Bayar Bakal Bernasib Tragis

Ambisi China: Sengaja Jerat Puluhan Negara dengan Utang
Ambisi China: Sengaja Jerat Puluhan Negara dengan Utang, Gagal Bayar Bakal Bernasib Tragis
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Tujuan China

adalah membangkitkan kembali gaya Kerajaan Tengah dalam hegemoni global, yang mana Beijing akhirnya memiliki dominansi dalam keamanan dan kesejahteraan suatu negara.”

China telah menjadi mitra perdagangan dominan dengan Afrika dan membentuk Forum Pertahanan dan Keamanan China Afrika pada 2018.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kelompok ini bertemu di China, diatur oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan sebagian besar negara Afrika adalah anggotanya,” ujar Fisher.

“Dari sini, China akan mendapatkan hubungan militer, yang juga membentuk kerjasama ekonomi dan pengaruh politik, menuntun pada akses militer China. Sehingga itu bukan hanya jebakan utang, tapi satu alat untuk memperluas hegemoni China atas militer, ekonomi dan politik.”

Zambia baru saja memperingatkan mereka hampir gagal membayar utang pada kreditur China, dengan China menghitung kasarannya seperempat dari total USD 12 miliar utang luar negeri negara tersebut.

Kenya juga mengatakan mereka berharap mengatur ulang kesepakatan pinjaman USD 4,5 miliar dengan China.

Kimani Ichung’wa, kepala Komite Parlemen Pendanaan Kenya, mengatakan kepada The EastAfrican: “Sangat mudah untuk menyelesaikan masalah pembayaran utang dengan duduk dengan China dan menjelaskan kami membuat kesalahan. Kami berhutang kepadamu semua uang ini tapi Anda juga meminta terlalu banyak dari kami dalam hal pelunasannya. Ini adalah utang. Lihat, ekonomi kami hancur dan kami tidak mampu membayar. Kami tidak mengatakan tidak ada utang, tapi kami hanya ingin mengatur ulang apa yang kami utangkan kepada Anda dan masalah pembayaran.”

Sementara China telah memberikan kelonggaran utang kepada 77 negara termasuk Kenya dalam kesepakatan G20 terbaru untuk membantu negara miskin dan berkembang selama pandemi, Kenya telah mengatakan mereka tidak akan mencari kelonggaran utang takut jika hal itu bisa menyakiti kemampuan mereka memanfaatkan pasar modal.

Beijing dilaporkan telah menolak keras tuntutan penghapusan utang di masa depan untuk negara-negara dan dengan kegagalan China untuk sepenuhnya berpartisipasi dalam perjanjian dengan semua lembaga milik negara, berarti bahwa selama pertemuan dengan Dana Moneter Internasional, Bank Dunia mendesak pihak-pihak untuk “berharap yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk.”

Sebuah solusi belum ditemukan antara China dan Kenya. Pada 2015, China-Africa Research Initiative (CARI) di Universitas John Hopkins mengidentifikasi 17 negara Afrika yang dianggap memiliki eksposur utang berisiko ke China, dan berpotensi tidak mampu membayar kembali pinjaman mereka.

Dengan pandemi yang mendorong negara-negara miskin dan berkembang lebih jauh ke dalam utang, ada kekhawatiran bahwa peningkatan utang China atas negara-negara tersebut akan meningkat.

Sementara China telah membatalkan pinjaman tanpa bunga ke Afrika, menurut para peneliti di Universitas Johns Hopkins, pinjaman tanpa bunga menyumbang kurang dari 5 persen dari total utang Afrika ke negara itu.

Negara-negara seperti Kenya dan Zambia mengatakan bantuan lebih lanjut masih diperlukan. [belitung]