Polarisasi Ancam Bangsa, untuk Rekatkan ILUNI UI Rilis Gerakan Kohesi Kebangsaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, polarisasi yang menguat kembali kini mengancam di tengah masyarakat. Isu polarisasi yang kian menguat itu bisa mengancam persatuan bangsa.

Melihat fenomena itu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian meluncurkan Gerakan Kohesi Kebangsaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pandemi yang terjadi saat ini tak hanya menjadi test of a nation, Covid-19 telah membuka kotak pandora terpolarisasinya bangsa yang selama ini tersimpan dan tertutup rapi dalam kelompok-kelompok anak bangsa,” ujar Andre.

Hal itu disampaikannya dalam acara “Pidato Kebangsaan dan Peresmian Gerakan Membangun Kohesi Bangsa” yang diselenggarakan secara luring di IMERI FKUI dan juga daring melalui Youtube ILUNI UI, Kamis (28/10).

Gerakan ini berkomitmen mendorong segenap elemen bangsa untuk merefleksikan dan menggali kembali pilar-pilar kebangsaan secara kontekstual. Juga, mempromosikan identitas bersama. Serta, mendorong kepemimpinan nasional bersikap terbuka dan kolaboratif.

“Kami akan melakukan berbagai aktivitas dan mengajak semua anak bangsa bergotong-royong terlibat dalam gerakan Kohesi Kebangsaan, membangun Indonesia yang diharapkan bersama,” tegasnya.

Dia menjelaskan, di tengah upaya dan kerja keras pemerintah mengatasi pandemi dengan berbagai kebijakan, seperti PPKM, social distancing, maupun program vaksinasi, muncul polarisasi di dalam masyarakat.

Informasi hoaks dan berbagai misinformasi menimbulkan keraguan, bahkan penolakan terhadap kebijakan dan program pemerintah. Untuk masyarakat yang terpolarisasi, kohesi sosial menjadi media untuk merekatkan bangsa.

Andre juga mendorong Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan teknologi pada masa revolusi industri 4.0. Yakni, mempromosikan kohesi dengan memaksimalkan gotong royong digital.

“Gotong royong digital ini akan membuka beragam peluang baru untuk Indonesia berkolaborasi seperti mengembangkan ekonomi berbagi yang inklusif dan berkeadilan,” terang Andre.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *