Faisal Basri Bilang Jokowi Ingkar Janji: Oligarki Kerja Sama dengan Bandit China Keruk Kekayaan Indonesia!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ekonom senior Faisal Basri mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingkari janjinya.

Menurut Faisal Basri, Jokowi telah ingkar menjadikan laut sebagai puncak budaya dan jati diri Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Faisal Basri menilai, kini yang ada justru budaya anti persaingan. Menurutnya, oligarki paling takut dengan persaingan.

Bahkan, Politisi itu juga mengungkit rencana proyek ibu kota negara baru yang digadang-gadangkan pemerintahan Jokowi.

Para oligarki itu paling takut terhadap persaingan karena mereka tidak biasa bersaing. Batu bara mana ada persaingan? Sawit mana ada persaingan? Timah, tembaga, nikel? Nggak ada persaingannya. Bangun ibu kota nggak ada persaingan,” kata Faisal Basri, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Dia mengungkapkan, oligarki biasa menikmati rente dari bisnis kroni kapitalisme.

Karenanya, dia mengatakan bahwa oligarki di Indonesia tidak ada yang menggunakan otak, melainkan kekuasaan, otot, dan keringat.

Cek, tidak ada satu pun oligarki Indonesia yang pakai otak. Tidak ada. Semua pakai kekuasaan, kekuatan, otot, dan keringat. Keruk, jual, petik, jual, tebang, jual. Dari dulu seperti itu dan orangnya masih itu-itu saja,” ujarnya.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menuturkan, budaya oligarki yang anti persaingan justru merugikan rakyat karena penawaran yang tinggi.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menuturkan, budaya oligarki yang anti persaingan justru merugikan rakyat karena penawaran yang tinggi.

Menurut Faisal, hal tersebut kini telah dilegalisasi dengan Undang-Undang Cipta Kerja/Omnibus Law.

Karena itu, batas antara penguasa dan pengusaha semakin tidak jelas.

Bahkan, pertama kali dalam sejarah Indonesia, beberapa pemilik jabatan di pemerintahan justru menjadi pengurus KADIN.

Lebih lanjut, dia menyebut oligarki di Indonesia berkongsi dengan para separuh bandit dari China.

“Karena mereka tidak punya modal, mereka berkongsi dengan pengusaha yang mirip-mirip mereka kelakuannya dari China,” ujarnya.

Bahkan, oligarki dengan bandit-bandit China berkerja sama untuk mengeruk sumber daya di dalam negeri. Dia juga mengungkapkan, hal ini telah dilegalisir oleh pemerintah.

“Oligarki ini tidak mau bekerja sama dengan BUMN China, maunya separuh bandit dari China. Bahkan, mereka merangkul China untuk mengeruk secepat mungkin kekayaan dari Indonesia dengan keuntungan yang luar biasa besar. Dan negara tinggal stempel, sah,” pungkasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *