Terungkap! Survei LSIN: Kementerian Pimpinan Risma Paling Buruk, Ganjar-Anies Ketat, Prabowo Tercecer

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Kinerja pemerintahan hingga calon presiden terus menjadi langganan survei banyak kalangan surveyer.

Dua tahun Kabinet Indonesia Maju dibawah pimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, memperlihatkan lima menteri yang memimpin kementerian di kabinet dinilai sangat berhasil menjalankan kinerjanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal ini terungkap dalam sebuah webinar bertajuk “Membedah Hasil Survei Kinerja Pemerintah dan Elektabilitas Capres-Parpol” yang diselenggarakan bersama Dialektika Institute dan Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Sabtu (30/10/2021).

Direktur Ekseskutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Yasin Mohammad mengungkapkan, saat diajukan pertanyaan menurut anda menteri siapa dan kementerian apa kinerja paling baik dan paling buruk?

Temuan survei LSIN menunjukkan bahwa terdapat 5 (lima) Menteri terbaik kinerjanya menurut publik yaitu secara berurutan (1) Kemendikbud dan Ristek Dikti, (2) PUPR, (3) Kemenparekraf, (4) Kemenhan, (5) Kemenpora.

Sedangkan lima Menteri terburuk saat ini adalah (1) Kemensos, (2) Kemenkes, (3) Kemenkumham, (4) Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan (5) Kemenag.

Menanggapi temuan tersebut, Prof. Lili Romli mengatakan bahwa hasil survei LSIN ini bisa menjadi bahan masukan bagi Presiden.

Kementerian yang kontraproduktif harus dievaluasi oleh Jokowi, “sebaiknya Jokowi segera mereshuffle Menteri-Menteri yang jika dinilai kinerjanya tidak bagus sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye”. Kata Prof Lili Romli.

Survei LSIN juga mengukur elektabilitas Capres jelang Pemilu 2024. Dengan berbagai simulasi pertanyaan.

Melalui pertanyaan tertutup, jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Capres siapa?

Terdapat 3 (tiga) nama dominan untuk Capres yaitu Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 25% kemudian Anies Baswedan 20% dan Prabowo Subianto 12%.

Dengan simulasi 10 nama 3 nama tetap mendominasi Ganjar Pranowo 25% Anies Baswedan 21% dan Prabowo Subianto 13%.

Dengan simulasi 8 nama 3 nama tetap mendominasi Ganjar Pranowo 27% Anies Baswedan 21% dan Prabowo Subianto 14%.

Dengan simulasi 5 nama 3 nama tetap mendominasi Ganjar Pranowo 31% Anies Baswedan 24% dan Prabowo Subianto 14%.

Jika menggunakan simulasi Ketum Parpol terdapat 3 nama yaitu Prabowo Subianto dengan elektabilitas 12%, AHY 4,8% dan Airlangga Hartato 1,9%.

Tiga nama Capres potensial 2024 saat ini memiliki eketabilitas yang cukup menjanjikan sebagai modal elektoral.

Tiga Capres dari simulasi Ketum Parpol juga patut dipertimbangkan sebagai kuda hitam nama AHY dan Airlangga patut menjadi perhitungan. Tutur direktur eksekutif LSIN, Yasin Mohammad.

Yasin Mohammad, menambahkan Hasil survei LSIN cukup komparatif jika dibandingkan dengan survei-survei yang dilakukan lembaga lain.

Munculnya tiga nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto menunjukkan bahwa kontestasi kandidat saat ini masih didominasi karena faktor popularitasnya sendiri.

Elektabilitas Capres lebih banyak ditentukan karena faktor popularitasnya sendiri dibanding faktor lain.

Capaian elektabilitas Capres masih belum mengarah pada karena faktor kinerja, ideologi politik, atau faktor-faktor fundamental lainnya.

Karenanya, Yasin Mohammad menyimpulkan bahwa semua Capres saat ini memiliki peluang yang sama di 2024.

Nama-nama dari kader Parpol seperti Airlangga Hartato, AHY, meski elektabilitasnya masih dibawah 10% memiliki peluang yang sama di Pilpres 2024.

Selain karena faktor elektabiltas Capres saat ini lebih dipengaruhi karena popularitasnya bukan karena faktor fundamental juga secara durasi waktu saat ini masih cukup ruang bagi para kandidat meningkatkan elektabilitanya.

Kuncinya adalah bagaimana para kandidat meramu strategi kampanyenya dan merebut pengaruh publik baik melalui performa kandidat maupun performa institusi yang diembannya.

Menurut Yasin Mohammad, Pilpres 2024 berpotensi terjadi kejutan sebagaimana Pilpres 2014 dimana kemunculan Jokowi sebelumnya tidak diperhitungkan namun memenangkan Pilpres 2014.

 

Capres Alternatif

Untuk menjawab kejenuhan Publik figur Capres, LSIN menghadirkan nama-nama calon alternatif.

Dengan simulasi pertanyaan tertutup saat responden diajukan pertanyaan, jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih siapa?(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *