Menko PMK Ditunjuk sebagai Koordinator Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Akhir Tahun, Ini Rencana Kerjanya

Menteri Koordonator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (foto: kompas)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Menteri Koordonator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga.

Tujuannya untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 akibat meningkatnya mobilitas masyarakat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Periode Nataru akan diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga. Terkait dengan meng-update aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan penyebarannya,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/11/2021)

“Di mana aturan tersebut adalah mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, tempat peribadatan dan lain-lainnya,” lanjutnya.

Menurut Muhadjir, langkah-langkah di atas diperkuat dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan serta testing, tracing dan treatment (3T).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo telah meminta Muhadjir Effendy menjadi koordinator untuk memastikan pada periode Natal-Tahun Baru dan awal 2022 tak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Dalam hal ini, Kemenkes selaku kementerian terkait akan menindaklanjuti tadi yang disampaikan Muhadjir mengenai protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.

“Prokes ini memang menjadi penting karena mumpung (Covid-19) Indonesia sedang turun sekarang. Kita ingin memastikan implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi. Terutama nanti menghadapi Nataru,” tegas Budi.

Dia menambahkan, Kemenkes saat ini sedang berjuang mempertahankan kondisi pandemi yang terkendali.

Pasalnya pada 2022 nanti sejumlah ajang internasional akan digelar di Indonesia, seperti pertemuan G20 dan KTT Iklim PBB.

“Kami sendiri terus mati-matian mempertahankan ini,” tutur Budi.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *