Ray Rangkuti: Polarisasi Yang Terjadi di Era Jokowi ini Karena ‘Kontrak Mati’ Relawan dengan Pemimpin

Polarisasi Yang Terjadi di Era Jokowi
Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut polarisasi di era Jokowi terjadi karena kontrak mati relawan dengan pemimpin yang didukungnya.

Ray Rangkuti menyebut bahwa konsistensi seorang relawan sebagai pendukung seorang pemimpin dalam pemilu dilihat berdasarkan pemenuhan janji serta visi dan misi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jadi kalau Anda tetap di sini, saya bersama Anda. Tapi kalau Anda miring ke kiri, saya tetap lurus dan dengan sendirinya kita kelihatan berbeda,” kata Ray Rangkuti sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 2 November 2021.

Ray Rangkuti juga turut menyoroti bobroknya kinerja pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Meski demikian, Ray Rangkuti yang menjadi relawan Jokowi menyatakan tetap konsisten berpegang pada visi dan misi serta janji Jokowi, bukan kebijakan yang saat ini diterapkan.

“Jadi yang ke kiri itu bukan saya, dan di era kedua Pak Jokowi ini menurut saya jauh lebih parah lagi,” ujarnya.

Ray Rangkuti mengaku tak menyesal telah mendukung Jokowi dalam dua kali pemilu beruntun (2014 dan 2019).

Meski demikian, Ray Rangkuti tetap tegas dengan sikapnya yakni konsisten dengan kesepakatan yang telah dijanjikan.

Bahkan dia tak akan segan-segan melontarkan kritik ketika kebijakan Jokowi tak konsisten dengan komitmennya.

“Untuk apa Anda menyesal karena sudah terlalu, itulah fungsi yang kita sebut sebagai pemilih. Kalau Anda berjalan dengan alur yang kita sepakati bersama, ya Anda saya dukung. Tapi kalau tidak melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diikat secara komitmen, ya akan saya kritik,” katanya.

Ray Rangkuti membongkar alasan masyarakat Indonesia yang tampak terjebak dalam polarisasi dua kubu sejak Jokowi berkuasa.

Dia menyebut, beberapa relawan Jokowi mengikat kontrak mati sehingga dia akan mendukung mati-matian segala kebijakan Jokowi meski dinilai merugikan masyarakat umum.

“Kita ini kan sering terbelah. Kenapa terbelah? Karena dia mengikat kontrak mati, jadi nggak bisa pindah betapapun dia menjengkelkan, pilihannya pun tetap dia. Itu yang menurut saya nggak boleh lagi diajarkan kepada pemilih,” ujar dia.

Ray Rangkuti menegaskan kembali bahwa kontrak relawan dengan pemimpin adalah kontrak janji dan visi, dan sikap itulah yang seharusnya ditanamkan oleh pemilih rasional.

“Kontrak dengan pemimpin itu kontrak janji, kontrak visi. Jadi kalau pemimpinnya itu nggak menjalankan visi misi, ya Anda kritk dia. Itulah sebetulnya sikap pemilih yang rasional,” tuturnya. [bsk]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *