RI Rugi 200 T oleh China, Musni Umar: Semoga Pemerintah Sadar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id– Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengucapkan terima kasihnya pada Ekonom Senior, Faisal Basri yang baru saja memberikan informasi mengenai kerugian Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Terima kasih bung Faisal Basri yg telah memberi informasi kpd bangsa ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @musniumar Selasa, 2 November 2021.

Dengan pernyataan dari Faisal, Musni berharap agar pemerintah sadar untuk meluruskan hal yang merugikan bangsa.

“Semoga mereka yg memimpin negeri sadar untuk meluruskan yg merugikan bangsa dan negara,” tandasnya berharap.

Diketahui, Faisal Basri menuding pabrik pemurnian (smelter) milik investor China yang ada di Indonesia telah membuat rugi negara kita. Bedasarkan catatannya, kerugian negara bisa mencapai Rp 200 triliun.

Bagi Faisal, Indonesia terlalu mengobral kepada China dalam hal smelter nikel.
Banyak pabrik pemurnian nikel di Indonesia yang merupakan investasi China dan ternyata memberikan keuntungan terlalu besar kepada China.

“Coba bayangkan kalau pengusaha China punya smelter di China itu beli bijih nikelnya US$ 80 per ton,” tuturnya dilansir Galamedia Selasa, 2 November 2021.

“Tapi kalau pengusaha China yang punya smelter di Indonesia beli bijih nikelnya US$ 20 per ton, kan bodoh kita. Jangan diobral begitu,” imbuhnya.

Selain itu, akademisi di Universitas Indonesia (UI) ini menilai smelter milik investor China di Tanah Air tidak sepenuhnya mendukung industrialisasi di Indonesia.

Pasalnya, mereka masih melakukan ekspor produk turunan nikel setengah jadi. Menurutnya hal itu telah merugikan Indonesia sekitar Rp 200 triliun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

“Setidaknya Rp 200 triliun dalam 5 tahun ini, coba bayangkan, dan sampai sekarang tidak ada lembaga pemerintah yang menyanggah ucapan saya itu,” ungkapnya.

Dia menduga ada kekuatan yang besar di balik semua itu, sehingga tidak ada yang pernah membicarakan hal ini.

“Mereka malu, mereka pun tahu tapi mereka tidak berdaya. Nah pasti ada kekuatan yang besar sekali di balik itu yang membacking. Saya mengatakan juga mereka tidak perlu PR, karena PR-nya Pak Luhut dan kantornya sendiri,” sambungnya. ***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *