Peter Gontha Akui Tandatangan Kontrak Sewa Pesawat Garuda yang Kemahalan: karena Dipaksa

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 Max. Mantan Komisaris Garuda Peter Gontha menyebut dirinya terpaksa menandatangani kontrak pesawat tersebut meski kemahalan, karena terpaksa (3/11/2021). (Sumber: Instagram @petergonthyan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id — Mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter Gontha, menjelaskan tentang dirinya yang disebut ikut menandatangani kontrak sewa pesawat Garuda yang kemahalan. Sebelumnya pernyataan tersebut dilontarkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Lewat akun Instagram pribadinya, Peter Gontha mengunggah foto pesawat Garuda Boeing 737 Max. Ia menjelaskan, sekitar tahun 2013-2014 dirinya sebagai Komisaris diminta menandatangani kontrak pesawat tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Awalnya ia menolak lantaran hanya diberi waktu 1×24 jam untuk membaca isi kontrak.

“Total kontraknya melebihi US$3milyar untuk 50 pesawat. Gila kan hanya 24 jam. Karena dipaksa dengan alasan saya harus ttd, kalau tidak menjadi (dissenting) “gagal” pembeliannya. Saya achirnya tandatangani juga tapi dengan catatan : bahwa kita tidak diberi cukup waktu untuk evaluasi. Dan saya pun dikucilkan oleh “direksi waktu itu,” tulis Peter, dikutip Rabu (3/11/2021).

“Saksi hidup masih banyak. Tanyakan saja! Juga Jejak digital nya saya ada!” ujarnya.

Menurut Peter, Boeing 737 Max akhirnya hanya 1 yang terkirim ke Garuda karena gagal design, kemudian dua pesawat yang disewa Lion Air dan Ethiopia Air jatuh serta menewaskan seluruh kru dan penumpang.

Selanjutnya pada tahun 2020, Peter mengaku meminta direksi Garuda untuk membatalkan kontrak pesawat Boeing 737 Max dan mengembalikan 1 pesawat yang sudah dikirim pihak Boeing.

Namun direksi tidak memenuhi permintaannya, dengan alasan kontrak tersebut tidak bisa dibatalkan.

“Saya minta dituntut di pengadilan AMERIKA Serikat, dan minta uang perusahaan dikembalikan, tapi tidak dilaksanakan, padahal Boeing sudah terkendala korupsi,” kata Peter.

Peter merasa perlu mengungkapkan cerita tersebut kepada publik dan Menteri BUMN, agar Erick Thohir tidak disalahkan. Tapi ia tidak menyebut siapa pihak yang akan menyalahkan Erick Thohir atas kontrak sewa pesawat Garuda yang kemahalan.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *