Pedas! Densus 88 Sita Ratusan Kotak Amal, Nicho Silalahi: Teroris Sebenarnya Nikmati Dana Bansos dan Jualan PCR

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Nicho Silalahi ikut menanggapi perihal Densus 88 yang menyita ratusan kotak amal di sebuah yayasan di Lampung. Menurutnya, itu bukan teroris yang sebenarnya.

Densus berdalih kotak amal yang disita, disebut sebagai barang bukti. Uang hasil kotak amal dituduh mendanai terorisme.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Cuma teroris Indonesia katanya demen (suka-red) kotak amal,” ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Senin 8 November 2021.

“Padahal teroris sebenarnya sedang menikmati dana bansos dan penjualan PCR, serta antigen,” sambung Nicho Silalahi.

Aktivis media sosial yang lantang mengkritisi berbagai kondisi lingkungan dan kebijakan pemerintah ini bertanya, sampai kapan rakyat Indonesia menikmati sajian kepalsuan? Rakyat diam saja, ketika kebenaran dibalikkan.

“Apa rakyat Indonesia terlalu sabar atau tololnya luar biasa sehingga diam?” ungkap Nicho Silalahi.

Cuitan pagi NIcho Silalahi dibalas oleh netizen dengan keheranan yang sama.

“Aku juga heran, nggak ada yang berani bergerak melihat semua kehancuran ini.. Innalillahi,” ujar @SDiahsastro.

Mereka membenarkan, dana bansos banyak pencurinya. Tidak hanya yang sudah ditangkap dan diberi hukuman. Terbukti, dana masih disunat sana-sini. Begitu pula dengan pembayaran tes PCR dan antigen.

“Dana bansos memang banyak pencurinya.. Kasihan rakyat yang berhak menerimanya, malah disunat terus-terusan,” ujar @samfaqot81.

“Kotak amanya disita, uangnya untuk teroris. Dana bansos yang menikmati teroris. PCR dan antigen untungnya trilunan, teroris. Tapi yang dituduh teroris FPI,” ujar @Zahzazahra1.

Akun @KangSarjono1 menyebutkan setuju dengan Nicho Silalahi, orang dan kelompok yang menikmati dana bansos dan PCR adalah teroris. Sayangnya, teroris yang satu ini dibiarkan bebas saja.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *