Daftar Donatur Palestina
Bandung, Hajinews.id — Seminar Lokakarya (Semi Loka) yang diadakan oleh Pemberdayaan Perempuan PD IPHI Kota Bandung, pada 16 November 2021, di Aula Gedung IPHI Kota Bandung, Antapani, diharap akan membuka cakrawala para Hujaj.
Hal itu lantaran 3 materi yang disajikan dalam seminar tidak biasa, yakni Kesehatan Gizi dengan narasumber Meta Dwi Tamara, S.ST., M.KM dan, Keperawatan dipaparkan oleh Kusila Devia Rahayu, S. Kp., M.Kep., Sp.Mat, masing-masing dosen dari StiKes Dharma Husada Bandung. Sementara materi Kewanitaan dalam Islam, dibawakan oleh Ketua Pemberdayaan Perempuan PD Kota Bandung Dra. Hj. Devi Sopiah Samsudin, M.Sos.
Untuk pembicara di gizi dan keperawatan menurut Hj. Devi memang memenuhi apa yang menjadi harapan pengurus. Sebab yang diutus oleh Ibu Direktur Stikes Dharma Husada ini dosen-dosen pilihan dosen-dosen qualified.
“Apa yang disampaikan mereka begitu mudah dicerna. Karena cara mereka menyampaikan yang sungguh lunak enak gampang dicerna. Walaupun ada banyak istilah-istilah medis tapi pemateri itu bisa mengemas. Untuk membuat kita paham dengan istilah-istilah itu,” ungkap Hj Devi ketika dihubungi Redaksi Hajinews, Selasa (16/11).
Hj. Devi secara khusus meminta kepada narasumber agar bisa memberikan ilmu gizi dan keperawatan yang dikaitkan dengan rumah tangga, sebab peserta adalah ibu-ibu rumah tangga, terlebih usia yang sudah di atas 50 tahun.
Materi Kesehatan Gizi sendiri memaparkan tentang ‘makan sehat, sehat makan’, sementara Keperawatan lebih banyak bicara tentang, bagaimana seorang perawat memerankan dirinya tapi ketika berhadapan dengan pasien dipenuhi segala keinginannya dikaitkan semua itu dengan kehidupan ibu di rumah tangga.
Sedangkan Hj. Devi yang juga Ketua Pemberdayaan Perempuan PD IPHI Bandung berbicara tentang kewanitaan, bagaimana wanita dalam pandangan Al-Quran dikaitkan dengan ilmiah.
Acara yang dihadiri oleh 63 orang ini, terdiri dari unsur-unsur pengurus IPHI cabang Kecamatan itu telah melalui pembulatan tekad, dan memutuskan akan melanjutkan semi loka dalam setiap bulannya.
Hj. Devi berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan yang merupakan salah satu program kerja tersebut dapat membuka cakrawala pengetahuan para hujaj.
“Bunda punya harapan pertama membuka Cakrawala pandang pada ibu-ibu bahwa yang namanya taklim bertholabul Ilmi itu tidak hanya di mesjid dengan kajian-kajian yang bersifat yang sifatnya rutinitas. Tapi kita ingin membuat ibu-ibu itu terbuka untuk, oh ternyata ranah ranah untuk belajar itu masih masih banyak masih terbuka dalam kondisi sepuh. Pemberdayaan perempuan itu ingin menjadi salah satu diantara bagian yang memberikan sumbangsih ilmu sumbangsih pemahaman tidak hanya sekedar adanya sebuah organisasi,” pungkasnya. (Ingeu)
