Ketua MUI Ungkap Tak Dukung Pembubaran Densus 88: Anwar Abbas Sosok yang Tulus

Ini Pernyataan Lengkap MUI soal Penangkapan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis angkat bicara terkait polemik yang menyudutkan bahwa lembaganya mendukung pembubaran Densus 88 anti teror Polri.

Pihaknya menegaskan bahwa ada semacam fitnahan yang mengarah dan menyudutkan MUI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

MUI tak pernah keluarkan pernyataan dukung pembubaran Densus 88

Terlebih, kata Cholil Nafis, selama ini MUI tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun yang berkaitan dengan dukungan terhadap pembubaran Densus 88 anti teror.

Menurut pandangan pribadinya sebagai orang nomor satu di MUI, dia justru mendukung adanya Tim Densus 88 untuk meminimalisir gerak-gerik terorisme dan radikalisme di tanah air.

Namun tentunya pihak kepolisian juga mengedepankan kinerja secara profesional sebagaimana yang diharapkan masyarakat pada umumnya.

“Soal pembubaran Densus 88, pertama secara kelembagaan MUI belum pernah mengeluarkan pernyataan itu secara resmi. Kalau pendapat saya, saya mendukung adanya Densus 88 anti teror tetapi meminta kerja secara profesional tentunya,” kata Cholil Nafis dalam acara Dua Sisi, dikutip Hops.id pada Jumat, 19 November 2021.

“Itu permintaan sebagai warga, sebagai masyarakat, pasti minta seperti itu,” sambungnya.

Anwar Abbas sosok yang jujur dan tulus dalam memberikan koreksi terhadap berbagai masalah
Anwar Abbas (foto iatimewa)

Lebih lanjut Cholil Nafis juga menjelaskan bahwa soal sosok Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas yang belakangan jadi sorotan publik.

Anwar Abbas sendiri dikenal sebagai tokoh yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial.

Namun di mata Cholil Nafis, Anwar Abbas merupakan sosok yang tulus, jujur, dan ikhlas dalam menyampaikan pendapat pribadinya.

“Kemudian saya bergaul dengan senior saya di MUI, pak Anwar Abbas itu orangnya jujur. Orangnya ikhlas, jadi implementasi yang dia rasakan, itu yang dia sampaikan,” tegasnya.

Ketika menyampaikan pernyataan tentu Anwar Abbas berbicara sesuai kapasitasnya dengan memberikan koreksi terhadap berbagai kejanggalan yang mestinya diperbaiki.

Kendati begitu Cholil Nafis menyayangkan justru lembaga MUI yang jadi sasaran publik dan kerap mendapat fitnahan.

“Mungkin ada kejanggalan, ada yang perlu diperbaiki, sehingga dia sampaikan. Tetapi namanya respons publik, ini malah MUI yang jadi sasaran,” jelasnya.

Seharusnya setiap polemik tidak perlu merembet ke masalah lainnya!

Oleh sebabnya ketika terjadi polemik harusnya semua pihak bisa memilah terlebih dahulu mana yang jadi fokus masalah, bukannya merembet ke berbagai ke persoalan lainnya.

“Makanya perlu ada kanalisasi dan melokalisir sehingga persoalan bangsa ini tidak merembet kemana-mana dan justru fokus masalahnya menjadi hilang. Bahkan merembet ke masalah-masalah di masa lalu, persoalan kelembagaan, sehingga menjadi tidak produktif,” tutur Cholil Nafis.

Dengan tegas dia juga meminta agar persoalan yang terjadi, seperti paham terorisme yang belakangan marak ini tidak dipelintir ke kepentingan tertentu. Namun hal itu juga dibarengi dengan pembasmian terhadap gerakan teroris dan radikalisme.

“Kami minta tidak diframing dan jangan sampai kita kendor memberikan ruang terhadap terorisme,” tandasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar