Ditemui Gus Yahya, Puang Makka Mengaku Tidak Kenal Ketua PBNU Sekarang

Puang Makka Mengaku Tidak Kenal Ketua PBNU
Foto istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Calon Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menemui ulama karismatik Sulsel, Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf (Puang Makka) di markas Rahim Assegaf Center (RAS) Jl Baji Bicara, Makassar, Senin (22/11/2021) sore.

Ulama karismatik Sulsel itu mengaku tidak mengenal sosok petahana Calon Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj. Hal itu diungkapkan Puang Makka saat menerima kunjungan silaturahmi Calon Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Gus Yahya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kehadiran Gus Yahya ini disambut langsung Puang Makka dengan penuh kehangatan.

“Kalau ditanya terkait ketua PBNU sekarang (KH Said Aqil Siradj*red) saya tidak tahu sosoknya baik atau bagaimana. Soalnya dia tidak pernah ketemu, tidak pernah ke sini juga,” kata Puang Makka.

Menurutnya, jamaah Nahdiyin, saat ini merindukan ketua PBNU seperti sosok mendiang Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Sosok yang berwibawa, tegas dan independen kata Puang Makka, adalah sosok yang pantas menahkodai PBNU di masa mendatang.

“Kalau saya turun di masyarakat umum Nahdiyin itu, menginginkan pilotnya (pemimpin) yang punya wibawa dalam artian kepribadian, tidak bisa disetir,” ujarnya.

Sebab lanjut Puang Makka, hebatnya seorang ulama harus dipimpin oleh pemimpin yang berintegritas.

“Sebagaimana pun hebatnya ini ulama-ulama kalau pilotnya rusak, kasihan ini jamaah di bawah. Inilah yang diinginkan mereka di bawah itu,” ungkap dia.

“Bisa tidak ada tokoh yang punya karakter independen, karakter yang kuat. Gaya-gaya Gusdur lah dulu misalnya,” sambung ulama Karismatik Sulsel itu.

Sementara itu, Gus Yahya mengatakan, susah mencari sosok seperti mantan Presiden ke 4 Abdurrahman Wahid saat menahkodai NU.

“Sulit untuk mencari figur atau ulama yang sempurna. Orang hebat seperti Gusdur itu, sulit untuk kita harapkan muncul berulang kali dalam sejarah, mungkin setelah 100 tahun lagi,” kata Gus Yahya.

Menurut calon ketua PBNU itu sosok pemimpin NU di masa depan lebih dari sosok seorang figur.

“Saya melihat, bahwa yang dibutuhkan lebih dari seorang figur. Yang dibutuhkan adalah restruktur organisasi keseluruhan tatanan organisasi yang tepat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Sulsel Rusdi Idrus menyatakan Gus Yahya adalah figur yang tepat memimpin PBNU pada Mukhtamar NU ke 34 yang dijadwalkan pada 23-25 Desember mendatang.

Ia mencontohkan sikap kepedulian terhadap regenerasi kader yang ditunjukkan Puang Makka saat dua periode menjadi Ketua Dewan Gerakan Pemuda Ansor Sulsel.

“Ketiga kalinya kita mendorong beliau (Puang Makka) menjadi ketua dewan penasehat, beliau bilang jangan lagi saya, harus ada regenerasi,” ucap Rusdi Idrus.

Nada dukungan ke Gus Yahya itu, kata Rusdi sejalan dengan misi regenerasi organisasi.

“Begitu juga dengan Nahdatul Ulama, tentunya kita menginginkan ada regenerasi ke generasi berikutnya. Apalagi saya melihat gagasan Gus Yahya ini bahwa ke depan itu kegiatan-kegiatan di pusat harus ditransformasi ke bawah,” tuturnya.

Pertemuan Gus Yahya dan Puang Makka juga disaksikan Pimpinan Redaksi Tribun-Timur Nur Thamzil Tahir dan pengurus NU Sulsel lainnya.

Sekedar diketahui, Gus Yahya merupakan pesain kuat petahana calon ketua PBNU, KH Aqil Siradj.

Gus Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Selain itu, sosok Gus Yahya juga dikenal dekat dengan Presiden ke -4 RI yang juga mantan Ketua Umum PBNU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sebab, Gus Yahya pernah ditunjuk sebagai juru bicara Abdurrahman Wahid. Ia juga dikenal memiliki ilmu agama yang tinggi serta wawasan internasional yang luas.

Mukhtamar Nahdatul Ulama (NU) ke 34 dijadwalkan digelar pada 23-25 Desember mendatang.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *