Buya Yahya: Apa Masih Perlu Berdoa Jika Takdir Sudah Ditentukan Allah?

Buya Yahya: Apa Masih Perlu Berdoa Jika Takdir Sudah Ditentukan Allah?
Buya Yahya: Apa Masih Perlu Berdoa Jika Takdir Sudah Ditentukan Allah?
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Masih perlukah berdoa jika takdir sudah ditentukan? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.

Takdir merupakan ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah Subhanahuwata’ala.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oleh sebab itu, takdir manusia untuk hidup maupun meninggal sudah ditentukan.

Akan tetapi, takdir tersebut merupakan rahasia yang diatur dan menjadi urusan Allah Ta’ala.

Lantas, apakah manusia masih harus berdoa agar bisa mendapatkan takdir dan nasib yang baik?

Jika takdir sudah ditentukan apakah masih harus berdoa?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Takdir atau ketentuan yang telah Allah telah, sedang dan Allah berlakukan kepada hambaNya sudah Allah ketahui, urusan Allah, bukan urusan Anda,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengajak untuk memposisikan diri sendiri sebagai seorang hamba bukan sebagai Tuhan.

“Masalah takdir, itu adalah urusan Allah dan Anda jangan sok tau dan khawatir,” lanjutnya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa harusnya sebagai manusia hendaknya bersyukur karena Allah menutup takdir itu.

Alasannya karena sebagai manusia tentu akan pusing jika mengetahui takdir yang telah ditentukan.

Sebagai seorang hamba hendaknya mengikuti petunjuk karena sudah diberi akal.

Doa yang dipanjatkan manusia itu diketahui Allah.

Perumpamaan seperti saat mengambil piring, seseorang harus pergi ke dapur agar perut bisa kenyang.

Seseorang tidak boleh berkata, ‘kalau memang jatahnya kenyang maka tidak perlu ke dapur maka akan tetap kenyang’, hal ini tidak berlaku.

“Anda harus ngambil piring, pergi ke dapur, ambil nasi, Anda makan baru kenyang,” kata Buya Yahya sambil menjelaskan.

Artinya, mengambil piring adalah bagian daripada takdir Allah dan Allah tau.

Makanya, manusia diberi akal sehingga lakukan berdasarkan petunjuk akal dan petunjuk dari Allah.

Maka, mengambil piring merupakan catatan takdir, setelah mengambil piring merupakan takdir dan takdir selanjutnya adalah kenyang.

Bukan karena tidak berdoa lalu sengsara, tetapi memang jatah selanjutnya yaitu orang tersebut sengsara.

“Doa tidak akan merubah takdir tetapi doa merupakan bagian dari takdir,” kata Buya Yahya.

Takdir adalah urusan Allah dan urusan manusia adalah menggunakan akal sesuai petunjuk.

Petunjuk ini berupa petunjuk kebiasaan dan petunjuk syariat.

Demikianlah penjelasan mengenai perlukah berdoa jika takdir sudah ditentukan sebagaimana disampaikan Buya Yahya. [plmbg]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *