AD/ART merupakan keputusan tertinggi yang harus dijadikan pedoman.
“Jangan sampai Muktamar menabrak AD/ART. Apapun yang terjadi AD/ART harus dipatuhi,” kata KH Anwar ketika ditanya apakah mendengar kabar rencana menabrak AD/ART dalam Muktamar ke-34 Lampung, Rabu (23/11/2021).
Menurut pengasuh pesantren Al Amin, Kediri ini, legitimasi Muktamar dipertaruhkan jika panitia mencoba menabrak AD/ART.
Sesuai AD/ART misalnya, Muktamar harus benar-benar mendengarkan arahan Syuriah.
Jangan sampai perintah Rois Aam tidak dilaksanakan.
Jangan sampai juga ada pemalsuan-pemalsuan tandatangan SK seperti yang saat ini banyak dibicarakan cabang dan wilayah.
Apalagi ada kabar yang dipalsukan tandatangannya adalah Rois Aam.
“Kalau kabar ini benar kasihan Rois Aam,” kata KH Anwar yang juga biasa menjadi juru bicara atau penyambung Kiai-kiai sepuh Jawa Timur ini.
KH Anwar berpesan agar Muktamar kali ini berjalan dengan adem yakni aman damai dan menyejukkan.
“Muktamar NU harus mengedepankan Ahlakul Karimah, adem dan penuh kesantunan. Perbedaan itu biasa, tapi jangan sampai memecah-belah,” ujarnya.
Sementara itu dalam kesempatan ini KH Anwar Iskandar menyebutkan, pergantian kepemimpinan dan regenerasi dalam Muktamar NU adalah hal yang biasa.
“Pergantian kepemimpinan itu hal yang biasa. Jangan berlebihan ini biasa saja. Muktamar harus kita jaga bersama agar tetap adem dan penuh ahlakul karimah,” ujarnya. [surya]