Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Ternyata ada wirid yang dapat melancarkan rezeki seret akibat maksiat menurut Ustadz Adi Hidayat atau UAH.
Pada dasarnya, seseorang bisa saja mengalami susahnya mencari rezeki karena banyak dosa maksiat.
Akan tetapi, melalui wirid ini Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengungkapkan keutamaannya untuk melancarkannya kembali.
Dilansir PortalJember.com dari video dari kanal YouTube Kajian Islam Official yang diunggah pada Minggu, 5 Desember 2021 mengungkap tentang wirid yang dimaksud.
Allah merupakan Dzat Yang Maha Adil bagi setiap makhluk yang telah diciptakan, termasuk urusan rezeki.
Setiap makhluk, seperti manusia telah mendapatkan ketetapan jatah rezekinya masing-masing.
Pada prinsipnya, rezeki bukan hanya berupa materi tetapi juga kesehatan dan juga karunia anak.
Akan tetapi, jenis rezeki yang selalu diminta oleh manusia tentu saja yang berupa materi, seperti uang.
Allah tentu akan membagikannya secara adil melalui perantara malaikat Mikail yang turun ke bumi.
Akan tetapi, menurut Ustadz Adi Hidayat ada satu dosa yang mampu menghalangi seseorang mendapatkannya.
Dosa itu akan menjadi penutup dari pintu rezeki yang awalnya terbuka, sehingga akan kesulitan untuk mendapatkannya.
Adapun dosa yang dimaksud, yaitu maksiat yang dilakukan secara sadar sehingga membuat Allah murka.
Apabila seseorang merasa dirinya telah melakukan maksiat, hendaknya melakukan satu wirid ini.
Wirid ini mampu membuka kembali pintu rezeki agar mengalir dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun.
Bahkan, keutamaanya yang pertama ialah dapat menggugurkan dosa-dosa maksiat yang telah dilakukan.
“Kalau engkau sudah diampuni Allah, maka rezeki mulai datang kepadamu,” ujarnya menjelaskan.
Wirid yang dimaksud itu ialah membaca istighfar, karena salah atau keutamaannya ialah melancarkan rezeki.
Bahkan bagi keluarga yang belum memiliki keturunan wirid ini juga bisa ditunaikan karena sudah tertuang dalam Quran.
“Orang yang hartanya terhambat, barangkali sering maksiat maka gugurkan maksiat itu, maka sekatnya terbuka rezeki bisa datang, demikian orang yang belum dapat keturunan, itu bahasa Quran,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.***
