Pakar dan akademisi ekonomi syariah Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula) Dr Ardian Adhiatma menyampaikan pertumbuhan ekonomi syariah dalam tiga tahun terakhir sudah melebihi pertumbuhan ekonomi konvensional. “Ini didukung dengan munculnya lembaga keuangan Islam, lembaga keuangan syariah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/12).
Ardian mengatakan ekonomi syariah memiliki ciri khas dan berpotensi menaikkan ekonomi nasional. Keistimewaan ekonomi syariah yaitu pelarangan riba tetapi mendekatkan solusinya kepada bagi hasil. “Kedua mindset sumber daya manusianya dan kemudian ada jaminan sosial kepada masyarakat umum maupun masyarakat pemerintahnya. Jaaminan sosial ada pengenaan zakat yang wajib, kemudian infak dan sedekah yang sunah, kemudian wakaf. Itu semua di-collect bersama dan digunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan,” ulasnya.
Tak hanya itu, Ardian juga mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menjadikan sektor ekonomi dan keuangan syariah terus tumbuh, seperti sumber daya manusia (SDM), lembaga pendidikan, regulasi, lembaga keuangan yang mendukung, dan literasi masyarakat mengenai ekonomi syariah. “Sebenarnya poin dari ekonomi syariah terletak pada literasi SDM. Alhamdulillah pemerintah di Indonesia membangun sekali ekonomi syariah dengan keberadaan direktorat di Bank Indonesia, OJK, MUI, Dewan Syariah Nasional. Ini ekosistem pemerintah sudah terbangun, tinggal ekosistem dari masyarakat. Kami dari akademisi serta dunia perbankanan, sedang berjalan bersama untuk membangun keperdulian masyarakat dalam wujud literasi perbankan syariah,” jelas Ardian.
Sebagai seorang pakar dan akademisi, menurutnya, lembaga pendidikan juga penting dalam membangun pemahaman dan literasi generasi muda mengenai ekonomi syariah. Salah satunya, Fakultas Ekonomi Unissula yang banyak melahirkan lulusan enterprenuer muda. Hal ini menjadi bentuk perwujudan fakultas dan universitas dalam mendukung pemerintah dalam meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia. [mi]