Ironis, Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Semeru: Warga Heran dengan Ketua DPR Itu

Baliho Puan Maharani di lokasi bencana Gunung Semeru (ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Lumajang diketahui dilanda bencana alam. Sejumlah masyarakat kesusahan terdampak letusan Gunung Semeru. Namun, seiring banyaknya bencana, banyak juga bertebaran baliho Puan Maharani yang mempunyai slogan kepak sayap.

Baliho ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan menuju lokasi bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Baliho tersebut bertuliskan “Tangismu, tangisku, ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan.” “Iya memang banyak balihonya di sepanjang jalan, ini juga ada di depan kantor kecamatan ” kata salah satu relawan bencana letusan Gunung Semeru, Qomaruddin pada Kompas.com via telepon, Selasa (21/12/2021).

Menurut dia, baliho tersebut baru muncul sekitar tiga hari yang lalu.

Tepatnya, sebelum Puan Maharani hendak berkunjung ke lokasi bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Sedangkan Puan sendiri datang ke lokasi dan memberikan bantuan pada Senin (20/12/2021).

“Baliho itu cukup banyak disini, terutama di pinggir jalan,” tambah dia.

Qomar menilai, baliho di lokasi bencana itu kurang etis.

“Saya sendiri tidak tau kapan baliho itu dipasang, tiba-tiba pagi ada,” aku dia.

Baliho itu dipasang bertebaran hampir di sepanjang jalan Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Candipuro.

Dia mencontohkan, baliho bergambar Puan juga ada di depan kantor Kecamatan Candipuro.

Dia mengatakan seharusnya baliho yang dipasang itu tidak menonjolkan personal Puan Maharani.

Tapi menunjukkan bentuk kepedulian pada korban bencana letusan Gunung Semeru.

“Misal kayak baliho milik NU dan lembaga zakat, hanya pasang bendera yang menunjukkan jalan atau arah ke posko pengungsian,” papar dia.

Sebelumnya diberitakan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang meletus pada Sabtu (4/12/2021).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 10.400 warga yang mengungsi di 406 titik hingga Senin (20/12), pukul 18.00 WIB. Sedangkan jumlah warga meninggal dunia sebanyak 50 orang.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *