Anies, Anak Guru Yang Sangat Santun

Anies Anak Guru Yang Sangat Santun
Anies Anak Guru Yang Sangat Santun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kesaksian Tjatur Budiyanti, guru di SMAN 1 Bantul, DI Yogyakarta

Hajinews.id – Suatu sore beberapa tahun yang lalu, saya mendapat telepon dari mbak Putri Kathulistiwa salah satu aspri ibu My Esty Wijayanti (anggota DPR RI komisi Pendidikan). “Ibu, apakah bisa berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seminar tentang Guru di gedung DPR Senayan?”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

” Tiket PP dan akomodasi akan kami urus nanti ibu dan 4 Guru lainnya sebagai perwakilan DIY. Sponsornya ibu Esty bu. Agar mudah koordinasinya kami buatkan grup WA ya bu,” demikian telepon dari mbak Putri. Dan saya pun meng”iya”kan.

Jadilah kami berangkat, berlima ke Jakarta flight pertama, pukul 06.00 dari bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Harinya Sabtu tapi mohon maaf tanggal dan tahunnya lupa. Namun bisa dilacak kok tanggal dan tahunnya. Ingatan yang terbatas jika tak ada catatan.

Ada drama kecil waktu pemberangkatan…keliru informasi terminalnya. Harusnya terminal A informasi dari teman terminal B. Waktu sudah menunjukkan pukul 05.45, masih ada tersisa 15 menit lagi penerbangan. Setelah berpacu dengan waktu dan nafas ngos-ngosan sampai juga ditangga pesawat. Penumpang terakhir yang ditunggu-tunggu dengan penuh gelisah oleh awak pesawat dan 4 teman saya , yang akan mengikuti seminar “Untukmu Guru“.

Tibalah kami di gedung DPR RI, kami langsung menuju tempat acara. Bertemu dengan tokoh-tokoh penting pesohor negeri. Ada mbak Puan, mbak Puty, dan tentu saja ibu MY Esty Wijayanti sebagai sponsor kami. Juga tokoh-tokoh dan aggota DPR lainnya yang maaf saya kurang familiar. Acara seminar dipandu oleh mas Nico Siahaan.

Mbak Puan sebagai keynote speaker, memberikan apresiasi kepada Guru seluruh Indonesia atas pengabdian, dedikasi dan perjuangannya dalam memajukan pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.

Sebagai Pembicara penting yang sangat saya tunggu-tunggu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita yang waktu itu dijabat oleh Bapak Anies Rasyid Baswedan. Putra tercinta ibu Alliyah Rasyid Baswedan, guru saya di Pasca Sarjana UNY Yogyakarta. Apa yang beliau ucapkan, kata-katanya penuh makna dan runtut. Adem. Beliau suka jika banyak permasalahan dari Guru-Guru, karena tugas Menteri memang mencari masalah untuk dicarikan solusinya. Bicaranya tanpa teks namun didukung data-data pendidikan, sistematis, enak didengar, runtut dan beliau sangat tahu permasalahan pendidikan di negara kita.

Tak heran jika ketika ada waktu tanya jawab, banyak sekali yang ” raise hand” untuk bertanya sampai rebutan mikrophone.

Beruntunglah saya mendapat kesempatan untuk bertanya sebagai penanya terakhir setelah melewati berbagai upaya agar mbak Puty (moderator) menunjuk saya.

Setelah memperkenalkan diri saya, Tjatur Budiyanti, guru di SMA N 1 Bantul dan kebetulan juga sebagai murid ibunda pak Anies, saya mengajukan 3 pertanyaan.

  1. Apakah sekolah yang mendapatkan index integritas tinggi , mendapatkan reward untuk para lulusannya dalam seleksi SNMPTN?
  2. Bisakah NEM dijadikan salah satu indikator masuk PTN?
  3. Adakah jaminan bagi anak-anak pemenang OSN untuk bisa masuk ke PTN?

Alhamdulilah, beliau mengapresiasi pertanyaan saya, karena menurut beliau 3 pertanyaan yang saya lontarkan semuanya tidak untuk diri pribadi atau kesejahteraan Guru melainkan untuk murid-muridnya. Saya merinding ketika pertanyaan sederhana itu membuat ruangan bergema dengan tepuk tangan. Jawaban dari pak Anies selaku Menteri Pendidikan memang sesuai dengan harapan saya.

Selesai seminar, setelah acara ditutup oleh MC Nico Siahaan, pak Anies dikerubuti oleh peserta untuk minta foto dan tanda tangan. Saya berdiri mau maju namun tidak bisa karena terhalang oleh lautan Guru -Guru yang berebut salaman dan berfoto dengan beliau. Melihat dari dekat bisa berbicara tanya jawab saja, saya sudah merasa bersyukur. Dan saya hanya bisa melihat pak Anies berfoto dengan para peserta yang berebutan.

Tak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, bahkan daun jatuhpun semua karena kehendak Allah Illahi Robb. Tiba-tiba saja pak Anies menyeruak para Guru yang mendekati beliau dan berjalan menuju ke arah saya berdiri. Menyalami saya dengan sangat santunnya dan menitip salam untuk Guru-Guru di Jogja.

Benar-benar seorang Pemimpin yang bisa menjadi teladan. Andap asor, lembah manah, lantip, dan trengginas.

Yaa Allah yaa Robb. Limpahkanlah kesehatan pada beliau, panjangkan umurnya dan jagalah kejujurannya, amanahnya, agar beliau lebih lama memberi manfaat kepada sesama dan alam semesta.
Aamiin Yaa Mujibassailiin

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *